Yuk kenali bahaya, gejala awal dan cara yang benar dalam menangani penyakit TBC! - informasi
Tips dan Trik

Yuk kenali bahaya, gejala awal dan cara yang benar dalam menangani penyakit TBC!

Jakarta Tuberkulosis (TB) adalah penyakit serius yang mempengaruhi kesehatan paru-paru. Di Indonesia, kasus tuberkulosis (TB) yang dikonfirmasi sering terjadi setiap tahun.

Penularan yang cepat dan rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang penyakit TB menjadikan kejadian TB salah satu yang tertinggi di dunia. Selain itu, beberapa orang Indonesia memiliki beberapa asumsi miring tentang TB.

Adapun mitos, sebagian masyarakat Indonesia masih percaya bahwa TBC adalah hasil dari kutukan, santet dan sejenisnya. Selain itu, tidak jarang masyarakat memberikan stigma negatif terhadap penderita TB. Padahal, menjauhi penyakit itu baik, tapi tidak untuk orangnya. Karena penderita TBC membutuhkan dukungan, semangat dan bantuan agar bisa sembuh total.

Selain itu, beberapa penderita TBC sering menganggap TBC sebagai penyakit yang umum dan dapat disembuhkan dengan obat batuk. Anggapan ini juga menghalangi mereka untuk pergi ke fasilitas kesehatan atau berobat ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Melihat kenyataan ini, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dan Kompas bekerja sama mengedukasi masyarakat tentang TB. Kolaborasi ini dihadirkan melalui penjelasan lengkap tentang TB melalui ilustrasi di VIK (Visual Interactive Compass).

Ilustrasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui sejarah, fakta dan perkembangan TB di Indonesia dengan tampilan interaktif yang mudah dipahami. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat lebih memahami tentang pencegahan penularan TBC dan pengobatannya, serta terbebas dari ancaman TBC dan menjalani hidup yang lebih baik dan sehat.

Ayo tingkatkan kesadaran akan bahaya TBC sekarang juga!

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan TB, Stop TB Partnership Indonesia juga meluncurkan kampanye komunikasi digital bertajuk 141 Cek TB, yaitu ’14 Hari Batuk Tidak Mereda? 1 Solusinya, segera konsultasikan ke dokter!’. Kampanye ini sejalan dengan komunikasi digital Kementerian Kesehatan RI sebelumnya yaitu TOSS TB. Kampanye ini bertujuan untuk menekan angka penularan TB dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala, penularan dan bahaya TB.

Kampanye komunikasi digital ini dilengkapi dengan beberapa fungsi, antara lain fungsi Reminder 141CekTBC. Fitur ini memudahkan masyarakat untuk menandai lamanya gejala TBC, seperti batuk yang dialaminya. Saat gejala batuk sudah mencapai 14 hari, fungsi reminder 141CekTBC akan memberikan peringatan agar masyarakat segera berkonsultasi ke dokter.

Pergi ke dokter untuk pemeriksaan yang tepat jelas merupakan langkah yang harus dilakukan. Sebaiknya jangan berasumsi bahwa batuk akan hilang dengan sendirinya tanpa pemeriksaan dokter.

Selain 141CekTBC, masyarakat juga dapat menggunakan fitur Chatbot 141CekTBC. Fitur ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui berbagai hal tentang TB, mulai dari gejala, cara penularan, hingga cara pengobatan.

Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat terhubung dengan dokter melalui Halodoc dan komunitas peduli TB. Bahkan, masyarakat juga bisa mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan yang tepat terhadap gejala TB yang dialaminya. Masyarakat dapat mengakses fitur Chatbot 141CekTBC dengan menghubungi nomor (+628119961141) melalui WhatsApp dan akan terhubung ke Kak Welas.

Kesadaran dan kesadaran akan gejala TBC kini penting untuk hidup sehat. Selain itu, penularan TB dapat terjadi dengan cepat, sehingga perlu diinformasikan secara dini dan waspada terhadap gejala TB yang dialami. Juga, pastikan untuk segera pergi ke pusat kesehatan dan menemui dokter untuk pemeriksaan yang tepat.

Informasi lebih lengkap terkait penanganan layanan TB dapat diakses dari link situs web selanjutnya dan

(iklan/iklan)

Source: news.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button