Viralnya Air Laut di Selayar Sulawesi Selatan Berwarna Hijau, Ini Alasannya
Pantai di Kabupaten Selayar berwarna hijau. Spesial
Merdeka.com – Warga Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan perubahan warna air laut di Pantai Padang menjadi hijau. Tidak hanya berubah warna, air laut juga berbau busuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulsel Hasbi Nur mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi terkait fenomena tersebut. Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi sejak Selasa (16/1).
“Bahkan sehari setelah air laut berubah warna, ikan juga mati,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1).
Hasbi meminta warga sekitar tidak panik. Dia mengatakan, penyebab air laut menjadi hijau karena ledakan alga.
“Saat ini kami sedang mengambil sampel. Kami menduga penyebabnya karena ledakan ganggang hijau. Mudah-mudahan hasil lab segera keluar,” ujarnya.
2 dari 4 halaman
Hasbi mengatakan ganggang atau hewan mikroskopis bisa meledak di bawah pengaruh cuaca. Terutama karena kondisi Laut Selayar, diduga banyak hewan kecil mirip tumbuhan tersebut hidup di sana.
“Bisa juga karena sumber makanan yang melimpah sehingga pertumbuhan alga meledak,” ujarnya.
Dikatakannya bila alga mati maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Bahkan menjadi racun bagi ikan-ikan kecil.
“Kelimpahan ganggang bisa menyebabkan ikan mati. Bisa karena cuaca atau karena sumber makanan ganggang hijau melimpah,” jelasnya.
3 dari 4 halaman
Ahli Maritim Terpisah di Universitas Hasanuddin Makassar, Ahmad Bahar mengakui ledakan ganggang hijau atau blooming bisa disebabkan oleh dua faktor. Yakni akibat perubahan iklim yang cepat, namun bisa juga karena penambahan unsur hara pada laut.
“Ada dua hal. Bisa karena perubahan iklim, bisa juga karena nutrisi di sekitar perairan,” ujarnya.
Ahmad mengatakan perubahan suhu air yang meningkat mempercepat pembelahan sel alga. Jadi pertumbuhannya juga berjalan begitu cepat.
Faktor lainnya adalah banyaknya tambak di pantai di lokasi tersebut. Kondisi ini menyebabkan alga berkembang biak dengan sangat cepat.
“Hal ini karena nutrisi yang biasa digunakan untuk pemupukan tambak sangat disukai alga, sehingga pertumbuhannya tidak terkendali,” ujarnya.
4 dari 4 halaman
“Zat tersebut mengandung nitrat dan fosfor yang banyak disukai oleh biota laut, termasuk alga jenis ini. Namun jika terlalu banyak, pertumbuhan juga tidak terkendali,” tambahnya.
Meski demikian, kata Ahmad, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai ledakan ganggang hijau tersebut. Karena cukup langka.
“Bentuknya seperti lumut dan mengapung di atas permukaan sehingga menghalangi sinar matahari untuk masuk. Biota lain bisa mati, sehingga perlu penelitian lebih lanjut,” ujarnya.
Dia mengimbau warga untuk tidak memakan ikan mati di laut yang tercemar. Masyarakat juga diminta menunggu hasil lab dari DLH.
[cob]
Source: news.google.com