Viral Masjid Al Jabbar jadi arena ‘pohon air’, anak-anak asyik berenang
Merdeka.com – Masjid Raya Al Jabbar, baru-baru ini diresmikan sebagai salah satu ikon di Provinsi Jawa Barat. Keberadaannya mengundang antusias masyarakat untuk datang. Sayangnya, kondisi ini membuat para pengunjung melakukan apa yang mereka inginkan.
Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial, beberapa pengunjung anak-anak bahkan menjadikan spot kolam hias di kawasan masjid Al Jabbar itu menjadi “pohon air” seadanya sehingga tidak sedap dipandang.
Video tersebut kemudian ramai setelah diunggah di media sosial TikTok melalui akun @kelpshaakee, Senin (2/1) lalu.
2 dari 5 halaman
Anak-anak bahagia berenang
©2023 tiktok @kelpshaakee/ Merdeka.com
Gambar menunjukkan banyak anak-anak bermain air dan berenang di kolam sekitar masjid. Salah satu tempat orang berenang adalah kolam di dekat tempat wudhu kotamadya.
Mereka tampak asyik berlari-lari dan mengompol di kolam, seolah-olah kolam hias itu adalah wisata water boom. Selain itu, warga juga tampak memadati area sekitar masjid, beberapa di antaranya asyik berswafoto.
“Ini sebenarnya masjid atau pohon air?” Sebut akun TikTok @kelpshaakeee yang mengabadikan anak-anak bermain air di Masjid Al Jabbar, dilansir Merdeka, Selasa (3/1).
3 dari 5 halaman
Komentar warganet
Viralnya tayangan itu membuat netizen menulis sejumlah komentar, termasuk men-tag akun Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Kudu agak pendiam pak, saya Satpol PP (harus agak di amankan Satpol PP)” tulis seorang netizen sambil menandai akun Ridwan Kamil.
“Pak @kangemil, kumaha ieuu nembe ge dibuka, tos aya aya wae warga teh (pak gimana ini, baru buka sudah laku warga)” kata netizen lainnya.
“Memang membuat masjid bukan hanya untuk tempat ibadah tapi juga untuk tempat wisata, tapi apakah benar bisa untuk berenang mas?” kata pengguna yang menandai akun Ridwan Kamil.
4 dari 5 halaman
Penuh dengan sampah
Antusiasme pengunjung juga mempengaruhi banyaknya sampah yang berserakan di lokasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias menegaskan, pemeliharaan masjid harus datang dari kesadaran masyarakat yang berkunjung.
“Kita sudah sediakan tempat sampah, tapi ya itu jadi diketahui masyarakat lagi,” ujarnya mengutip ANTARA.
Padahal, sampah yang diangkut sendiri mencapai 1,9 ton, kebanyakan sampah plastik dan 200 kg di antaranya akan dipilah lagi.
“Pengelolaan sampah dimulai dengan menempatkan tempat sampah terpilah di 30 titik di sekitar Masjid Al Jabbar, mengangkut sampah ke tempat penampungan, menyapu dan memilah sampah,” ujarnya lagi.
5 dari 5 halaman
Menyebarkan beberapa tim
Banyak tim yang terlibat dalam pembersihan sampah tersebut, seperti Forum Bank Sampah Jabar, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Bank Sampah Utama Kota Bandung, Yayasan Go Green, Kota Cimahi, Green Generation dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Dudy Prayudi dan Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil meminta masyarakat menjaga kebersihan masjid karena sampah merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan.
“Walaupun pengelolaan Al Jabbar berada di bawah kewenangan Pemprov Jabar, karena merupakan masalah umum dan dekat dengan Kota Bandung, kami juga menurunkan tim kami,” kata Dudy.
“Silahkan datang dan biarkan Al Jabbar berkembang, tapi tolong jaga juga kebersihannya. Ini tanggung jawab kita bersama. Silakan bergabung bersama kamiselfie, nikmati keindahan, tapi buanglah sampah pada tempatnya,” perintah Ridwan kepada Kamil.
(mdk/nrd)
TOPIK TERKAIT
Source: news.google.com