Hewan langka menjadi viral di Kebun Binatang Bogor. ©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Merdeka.com – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah kera yang dilindungi sekarat saat wisata kebun binatang mini, Pamoyanan, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat sejak Sabtu (10/12) lalu. Gambar-gambar tersebut membuatnya terlihat seperti hewan tersebut berada di kandang yang tidak sesuai. Video tersebut direkam oleh seorang pengunjung.
Mengutip Instagram @bogor24update, ada dua bangkai monyet yang mati di kandang Kebun Binatang Mini Bogor. Lalu ada juga sejumlah kera lain di dalam kandang yang masih hidup.
“2 bangkai bayi monyet di kandang Kebun Binatang Mini Bogor,” tulis laporan tersebut, dilansir Minggu (18/12).
Inilah faktanya
2 dari 5 halaman
1 kandang berisi 14 bayi monyet
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Masih dari video yang sama, di antara monyet-monyet yang masih tinggal di kandang, ada bayi monyet yang duduk tak jauh dari posisi bangkai. Sayangnya, bayi primata itu tampaknya sedang mencari-cari sisa makanan di dasar kandang.
Menurut unggahan tersebut, terdapat 14 bayi dalam satu kandang dengan kondisi memprihatinkan.
“Satu kandang berisi 14 bayi monyet yang masih membutuhkan pengasuhan orang tua. Bahkan seekor bayi monyet pun menggali tanah untuk mencari makan.” tulis akun @bogor24update.
Diketahui bahwa bayi monyet yang mati adalah sejenis monyet ekor panjang.
“Dan kata manajemen juga melalui perwakilan Monyet Ekor Panjang,” tambah akun @bogor24update.
3 dari 5 halaman
Hewan yang dilindungi ditempatkan di kandang yang tidak sesuai
Setelah viral beberapa hari, sejumlah petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Walikota Bogor Bima Arya langsung mendatangi lokasi.
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa kera-kera tersebut sudah tidak terlihat lagi dari kandang yang kondisinya sudah tidak baik.
Beberapa hewan yang dilindungi juga ditemukan di lokasi tersebut, seperti berang-berang, kura-kura, buaya muara, dan burung hantu.
Tidak ada izin pemeliharaan
Selain itu, perwakilan pengelola Kebun Binatang Mini Bogor juga tidak memberikan dokumen resmi izin konservasi satwa langka tersebut saat diperiksa petugas.
“Tidak ada izin konservasi,” tulis akun itu lagi.
4 dari 5 halaman
Dugaan penyebab kematian menurut BKSDA
Dari hasil pemeriksaan sementara, BKSDA Jabar menyimpulkan salah satu satwa yang mati di Kebun Binatang Mini Bogor karena kondisi kandang yang kurang memadai. Hal ini memungkinkan terjadinya perkelahian hewan yang menyebabkan cedera dan kematian.
Petugas BKSDA Jabar, Dani Hamdani menjelaskan, kandang yang dihuni monyet itu sendiri sudah pasti tidak layak dan di luar standar operasional yang dibutuhkan untuk fasilitas penangkaran.
“Pemeriksaan fisik menunjukkan kandang di sini tidak layak. Hal itu karena tidak sesuai dengan SOP yang ada. Karena kondisi yang tidak memadai ini, kemungkinan hewan bisa berkelahi dan menyebabkan kematian,” ujarnya saat menyaksikan tayangan SCTV YouTube mengutip Liputan6.
5 dari 5 halaman
Pemkot Bogor Siap Awasi
Kematian dua bayi kera ekor panjang itu juga menjadi perhatian Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang ikut melakukan sidak bersama BKSDA Jabar.
Menurut Bima, dirinya mengaku tidak mengetahui wisata mini zoo ini. Menurutnya, temuan ini menjadi pelajaran bagi DPRD Kota Bogor untuk melakukan pengawasan lebih ketat lagi.
“Saya belum pernah ke sini, saya tidak tahu, ada kebun binatang seperti itu. Jadi bagi kami, ini adalah proses pembelajaran untuk memastikan ada pengawasan yang luas,” kata Bima.
Rencananya, BKSDA akan segera mengevakuasi seluruh satwa langka dan dilindungi di Kebun Binatang Mini Bogor.
Kebun Binatang Mini Bogor Ditutup
Mengingat keadaan kandang yang tidak layak, tidak ada izin konservasi. Bima Arya meminta Kebun Binatang Mini Bogor ditutup dan dihentikan operasinya.
“Hasil pantauan di lapangan menunjukkan kondisi kebun binatang mini tidak terawat. Saya sudah meminta pengelola menghentikan operasional. Tim gabungan akan melakukan pemeriksaan berdasarkan keberadaan kera yang kini sudah tidak ada di kandangnya. ., proses perijinan, hingga temuan satwa yang masuk dalam kategori dilindungi.” tulis Bima Arya dikutip dari laman Instagram @bimaaryasugiarto.
[nrd]
Source: news.google.com
