Ulasan Anjing Neraka: Kebangkitan dan Kejatuhan Polisi Rahasia
Pada titik tertentu, selalu ada dendam di lubuk hati seseorang. Kekesalan tersebut terkadang menjadi motivasi seseorang untuk melakukan berbagai hal, termasuk menjelajahi area yang belum pernah ia sentuh sebelumnya. Sekilas, itulah yang ingin disampaikan oleh film ‘Hell Dogs’ yang bisa disaksikan secara eksklusif di Netflix.
‘Hell Dogs’ merupakan drama kriminal yang disutradarai oleh Masato Harada dan diadaptasi dari serial manga berjudul sama karya Akio Fukamachi. Dibintangi Jun’ichi Okada dan Kentaro Sakaguchi, film ini berkisah tentang naik turunnya Kanetaka menjadi petugas polisi rahasia dan mendaftar untuk menyusup ke jaringan Yakuza. Dengan dendam, dia keluar dari grup bersama Murooka, seorang anggota yang dikenal karena kegilaannya.
Secara naratif, “Hell Dogs” akan sangat mudah dibandingkan dengan beberapa judul film yang menampilkan trope polisi rahasia, termasuk “The Raid 2” yang keluar pada tahun 2014 silam. Namun, yang membuatnya tampak berbeda adalah bagaimana penonton dibawa lebih dalam ke perjalanan Kanetaka saat ia menjalani kesehariannya bersama kelompok yakuza yang disusupinya. Semuanya dibalut dengan sangat detail melalui ragam dialognya, meski memang akan mudah bagi mereka yang mencari film aksi berselang-seling untuk bosan selama durasinya.
Hal menarik lainnya dari ‘Hell Dogs’ adalah film ini memberikan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan perspektif yang berbeda dari dua kubu, yaitu polisi dan yakuza. Sudut pandang yang berbeda dari para karakter cukup dieksplorasi, membuat pertunjukan menjadi lebih hidup dan menjadi cerminan tersendiri bagi balas dendam Kanetaka.
Perspektif luas dari berbagai karakter dalam ‘Hell Dogs’ tidak luput dari peran menarik dari berbagai karakter. Jun’ichi Okada dan Kentaro Sakaguchi berusaha keras untuk membuat alur cerita dan menampilkan karakter masing-masing dengan baik. Namun, kehadiran Kazuki Kitamura, Mitsuo Yoshihara, dan Miyavi, yang memainkan peran menawan sebagai Toki, Kuma, dan Toake, membuat nuansa berpasir adaptasi Akio Fukamachi ini terasa nyata.
Secara teknis, “Hell Dogs” tidak pernah menonjol. Dengan sinematografi yang cenderung stabil, scoring yang minim dampak pada adegan, hingga desain set yang terasa biasa membuat film kurang enak dipandang. Bisa dibilang, nilai produksinya yang tidak terlalu megah membuatnya terlihat seperti film kelas B tanpa kesan khusus saat penayangannya.
Pada akhirnya, ‘Hell Dogs’ adalah film tentang perjalanan polisi rahasia saat mereka membalas dendam pada yakuza. Dengan cerita berbobot yang dihidupkan oleh penampilan yang sama menawannya dari para pemeran, teknisnya sepertinya tidak pernah benar-benar menonjol, meninggalkan penonton dengan kesan yang kurang istimewa.
Source: news.google.com