Teknologi dan digitalisasi harus digunakan di blok Rokan dan blok Mahakam - informasi
Teknologi

Teknologi dan digitalisasi harus digunakan di blok Rokan dan blok Mahakam

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam pengelolaan Blok Rokan untuk meningkatkan produksi migas.

Hal itu disampaikan Presiden dalam keterangannya usai meninjau Kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, Provinsi Riau, Kamis (5/1/2023).

“Pertama teknologi harus digunakan, digitalisasi juga harus digunakan untuk memantau. Di sini saya bisa melihat pergerakan semua alat berat sudah dimulai. Alat bor yang ada bisa dipantau dengan monitor digital, bagus,” kata Jokowi dalam siaran pers dari Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi menilai blok Rokan yakin SDM Indonesia mampu kelola migas

Kepala negara menilai Pertamina memiliki peran penting dalam perbaikan kerekan minyak nasional karena menghasilkan 70 persen minyak Indonesia.

Karena itu, Presiden meminta agar pengelolaan yang dilakukan di Blok Rokan nantinya bisa diterapkan juga di Blok Mahakam.

“Kalau berhasil, saya juga minta blok Mahakam dijalankan oleh manajemen yang sama, karena tugas Pertamina memproduksi 70 persen produksi minyak negara kita,” katanya.

Senada dengan itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam kesempatan lain mengatakan PT Pertamina Hulu Rokan saat ini mulai mengembangkan digitalisasi dalam pengelolaan blok Rokan.

Hal ini memungkinkan Pertamina cepat mengantisipasi jika ada masalah di sumur minyak.

“Kita semua melakukan digitalisasi agar setiap kegiatan, setiap fase ini semuanya dikontrol secara digital secara online. Jadi kita tidak hanya memantau data, kita menjalankan proses prediktif bahkan preskriptif,” ujarnya.

“Jadi kalau ada sumur yang bermasalah melakukan perawatan ini, kami tahu betul apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi resmikan SPAM Rokan Hilir dengan anggaran hingga Rp 396,6 miliar

Selain digitalisasi yang telah diterapkan, lebih lanjut Nicke mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya juga akan menerapkan penggunaan beberapa teknologi baru yang belum pernah digunakan untuk meningkatkan produksi migas.

“Jadi terlepas dari apa yang telah dilakukan sebelumnya, seperti aliran air, aliran uapkami akan ERA kimia dan juga pengeboran tidak konvensional yang kami yakini dapat menyediakan cadangan yang pada akhirnya akan menjadi produksi utama,” ujar Nicke.

Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita penting setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button