Survey: 60 persen migrain digunakan kembali, ini dampaknya bagi kesehatan - informasi
Kesehatan

Survey: 60 persen migrain digunakan kembali, ini dampaknya bagi kesehatan

JawaPos.com – Tidak jarang rumah tangga dan bisnis menggunakan kembali minyak goreng bekas. Minyak goreng bekas dikenal dengan istilah minyak goreng bekas. Orang terkadang masih menggunakannya, meskipun mereka tahu risiko kesehatannya.

Dalam penelitian disebutkan, sisa minyak dari penggorengan telah terbukti menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker, penyakit jantung dan kerusakan organ. Itu karena minyak goreng mengandung lemak jenuh.

Dalam penelitian di India, seperti laporan Indian Times, 60 persen minyak goreng didaur ulang. Sebuah studi baru menemukan bahwa sekitar 60 persen dari minyak goreng bekas yang diproduksi di India berakhir kembali ke aliran makanan.

Penelitian ini dilakukan oleh Observer Research Foundation, Koan Advisory Group dan Neste. Studi menemukan penggunaan kembali minyak goreng di kota-kota besar.

Limbah minyak mengandung radikal bebas, molekul yang dapat merusak sel dan menyebabkan peningkatan risiko kanker dan mempengaruhi kualitas makanan. Titik asap adalah suhu di mana minyak rusak dan mulai berasap. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan makanan lebih rusak.

Fachrul dari j-lantah PT Sejahtera Karna Menggoreng mengatakan masyarakat Indonesia suka makan gorengan karena lebih praktis, murah dan enak. Minyak goreng yang dikonsumsi masyarakat kemudian menjadi limbah berupa minyak goreng bekas (sering disebut UCO = Minyak Goreng Bekas).

“Oleh karena itu penting untuk mengumpulkan minyak goreng bekas, terutama dari rumah tangga, agar tidak lagi mencemari lingkungan dan air tanah serta mencegah atau mengurangi banjir. Selain itu dapat mengurangi penggunaan minyak goreng curah yang dapat membahayakan kesehatan yang juga berasal dari minyak goreng bekas,” kata Fachrul belum lama ini kepada wartawan.

Bisa untuk biodiesel

Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian minyak goreng bekas yang diproduksi dengan menggunakan minyak goreng di industri seperti restoran, warung makan, kafe, hotel, pabrik (kerupuk, kentang goreng, kacang goreng, keripik kentang), berjumlah sekitar 9 persen tetapi sebagian besar minyak goreng yang digunakan diproduksi oleh rumah tangga (terutama di daerah perkotaan), terhitung sekitar 91 persen, seperti dilansir Katadata Insight Center. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa 1 liter minyak goreng bekas dapat mencemari 1.000 liter dari 1.000.000 liter air tanah, sedangkan minyak goreng bekas sebenarnya dapat digunakan salah satunya akan digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

Disarankan agar setiap rumah tangga dan restoran menyumbang minimal 1 liter minyak goreng bekas, sehingga diharapkan sebagian besar minyak goreng bekas produksi rumah tangga tidak lagi dibuang begitu saja. Manfaat minyak goreng bekas dapat dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan baku biodiesel dan memberikan penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga.

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button