Survei SPP Ungkap 3 Faktor yang Membiarkan Prabowo Menang Pilpres
JAKARTA, iNews.id – Meski pemilu 2024 tinggal 15 bulan lagi, partai-partai politik sudah berupaya mencari calon terbaik untuk pencalonan presiden. Survei Nasional Pemungutan Suara Politik Publik (SPP) terbaru mengungkapkan tingkat elektabilitas nama yang berbeda ketika mereka bersaing satu sama lain (H2H).
Dalam jajak pendapat yang dilakukan SPP, Jumat (2/12/2022), Prabowo selalu menang melawan dua nama yang sudah ada, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan atau dengan nama lain.
Penelitian ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode standar multi-stage random sampling dengan total 1.200 responden dengan margin of error ±2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95,0 persen.
Usia responden yang dijadikan sampel adalah 17 tahun ke atas yang dipilih secara acak dan dilakukan wawancara tatap muka pada tanggal 14-21 November 2022.
“Mengacu pada hasil tersebut, jika pemilihan presiden dilakukan pada saat pemungutan suara dilakukan, kami yakin Prabowo akan memenangkan pemilihan presiden,” kata Direktur Eksekutif SPP Asrudin Azwar dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022). )
Asrudin mengatakan ada tiga faktor yang bisa dianalisis dari temuan ini. Pertama, Prabowo diuntungkan dengan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang muncul dalam beberapa kesempatan.
“Jokowi menyatakan merestui mantan rivalnya itu untuk ikut Pilpres 2024. Dia tegas menyatakan mendukung Prabowo,” ujarnya.
Kedua, publik tampaknya ingin memberi kesempatan kepada Prabowo yang tiga kali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.
“Dengan modalitas politik ini, memori politik publik dengan sendirinya akan tertuju pada Prabowo. Kegigihan Prabowo dalam kontestasi politik tampaknya telah membangkitkan memori publik sehingga publik ingin memberikan kesempatan itu,” ujarnya.
Ketiga, calon presiden yang paling pasti mencalonkan diri dari Partai Gerindra, partai nasional terbesar kedua, saat ini adalah Prabowo.
Apalagi jika koalisi Gerindra dengan PKB tetap berjalan sesuai rencana dan menjaga ketegasan. Ini akan memudahkan Prabowo untuk masuk kompetisi karena sudah memenuhi ambang batas 20 persen. [Presidential Threshold/PT 20 persen],” jelasnya.
Merujuk pada ketiga analisis di atas, Asrudin mengatakan, terserah Gerindra dan Prabowo untuk mempertahankan tren elektabilitas positif ke depan. “Dengan berbagai cara sosialisasi politik yang memiliki nilai efektifitas politik yang berpusat pada rakyat.”
Berikut hasil penelitian simulasi mutual dua nama:
1. Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto: 39,3 persen
Ganjar Pranowo: 30,4 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 30,3 persen
2. Prabowo Subianto vs Anies R. Baswedan
Prabowo Subianto: 40,3 persen
Anies R. Baswedan: 27,7 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 32,0 persen
3.Prabowo Subianto vs Puan Maharani
Prabowo Subianto: 51,9 persen
Puan Maharani: 3,4 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 44,7 persen
4. Prabowo Subianto vs Airlangga Hartarto
Prabowo Subianto: 51,9 persen
Airlangga Hartarto: 1,7 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 46,4 persen
5. Prabowo Subianto vs Ridwan Kamil
Prabowo Subianto: 43,3 persen
Ridwan Kamil: 13,2 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 43,5 persen
6. Prabowo Subianto vs Agus Harimurti Yudhoyono
Prabowo Subianto: 47,9 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 7,0 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 45,1 persen
7. Prabowo Subianto vs Erick Thohir
Prabowo Subianto: 52,7 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 1,5 persen
Tidak tahu/Tidak menjawab/Rahasia: 45,8 persen
Redaktur : Muhammad Fida Ul Haq
Bagikan artikel:
Source: news.google.com