Sektor teknologi masih tertekan, kapan bangkit lagi?
Kenaikan di sektor teknologi baru dapat terjadi ketika suku bunga rendah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sektor teknologi diperkirakan akan terus mengalami tekanan pada tahun 2023. Direktur Investasi Schroders Irwanti mengatakan tren suku bunga tinggi akan membebani sektor teknologi tahun ini.
“Sektor teknologi akan terus mendapat tekanan karena tingginya suku bunga berdampak negatif terhadap sektor tersebut,” ujar Irwanti dalam acara Market Outlook 2023, Selasa (18/1/2023).
Menurut Irwanti, tren penguatan saham teknologi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir sepertinya tidak akan terulang kembali di masa mendatang. Kenaikan di sektor teknologi baru dapat terjadi ketika suku bunga rendah.
Setiap indikasi dari Federal Reserve AS untuk memangkas inflasi dan suku bunga akan berdampak positif bagi industri. Namun, Irwanti memperkirakan pelonggaran pertama kebijakan moneter baru akan dilakukan pada akhir 2023.
“Kalau suku bunga rendah, mungkin sektor teknologi akan bangkit kembali, tapi hanya untuk saham-saham tertentu saja,” kata Irwanti.
Sementara itu, Irwanti memperkirakan Bank Indonesia masih akan menaikkan suku bunga acuan sekitar 25-50 basis poin selama semester I 2023. Pada semester II, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.
Irwanti mengatakan saham-saham emiten teknologi yang bisa diwaspadai saat suku bunga mulai turun adalah saham-saham yang bernilai bagi konsumen. Selain itu, saham yang cukup menarik untuk diwaspadai adalah emiten yang fokus mencetak profitabilitas dan berhenti membakar uang.
Source: news.google.com