Rekomendasi kesehatan planet untuk makanan yang berkontribusi pada makanan berkelanjutan
Liputan6.com, Jakarta Pola makan sehat dari sistem pangan berkelanjutan kini semakin dianjurkan. Menurut laporan EAT yang diadaptasi dari Food Commission dalam The Anthropocene: The EAT-Lancet on a healthy diet from a sustainable food system yang diterbitkan pada tahun 2019, seperti dikutip dari situs resmi The Lancet, Rabu (4/1/2022).
“Saat ini ada rekomendasi planetary health diet, yaitu saran nutrisi yang juga berkontribusi daya tahan atau kelestarian lingkungan, salah satunya dengan meminimalkan makanan dari daging merah,” kata pengajar riset yang juga ahli gizi, Khoirul Anwar, kepada Liputan6.com, Selasa, 3 Januari 2023.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pola makan yang kaya akan makanan nabati dan lebih sedikit sumber hewani akan lebih bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Namun pertanyaan dalam majalah tersebut adalah apakah planetary health diet dapat diterapkan pada 10 miliar orang pada tahun 2050?
Sangat mungkin, tetapi membutuhkan perubahan pola makan, seperti kata Waltet, yaitu melakukan perubahan yang substansial, seperti memperbanyak konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan menjadi dua kali lipat. Sedangkan konsumsi makanan seperti daging merah dan gula harus dikurangi lebih dari 50 persen.
Dari laporan Lancet, Prof. Walter Woillett dari Harvard mengatakan bahwa transformasi ke diet sehat pada tahun 2050 akan menjadi tantangan karena banyak populasi dunia bergantung pada penghidupan agropastoral dan protein hewani dari ternak. Selain itu, banyak orang masih kekurangan gizi secara signifikan dan berjuang untuk mendapatkan cukup mikronutrien dari makanan nabati saja.
Idola K-pop selalu harus terlihat sempurna. Bahkan terkadang mereka juga harus menjalani diet ekstrim untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Ini adalah makanan wajib dalam diet kpop
Source: news.google.com