SOLOPOS.COM – Jevo Batara. (Instagram/@jevobatara)
Solopos.com, SOLO-Wajah polisi tampan Jevo Batara ini viral di Tiktok, tak sedikit netizen yang penasaran dengan sosok dan profilnya. Siapa dia?
Sebenarnya sosok dan wajah pria lulusan akademi kepolisian ini sudah sangat terkenal. Ini karena sering muncul di program 86 & Custom Protection Net.
PromosiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan
Lulusan Akademi Kepolisian ini tak hanya tampan, ia juga anak dari Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte. Dihadapkan sebagai artis Korea, tak heran jika banyak netizen yang memuji penampilannya.
Berikut ini adalah profil Jevo Batara, seorang polisi tampan yang berpenampilan seperti bintang Korea. Diketahui, ia lulus dari SMA Taruna Nusantara dan mendaftar di akademi kepolisian melalui Polda Maluku.
Baca juga: Momen Pertemuan Ferdy Sambo dan Istri di Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
“Saya dari Polda Maluku, tapi saya asli Palembang. Rumah di Jakarta. Kalian pasti bingung, kenapa tidak dari Polda Maluku? Dulu SMA TN [Taruna Nusantara] itu membuka pendaftaran bisa dari kantor polisi manapun. Saya pilih Polda Maluku, jadi kemungkinan diterima lebih besar kalau daftarnya dari Polda Maluku,” jelasnya saat tampil di Channel Youtube Polri yang diunggah April 2020 dan dikutip Selasa (30/8/2022). )).
Saat muncul di kanal YouTube, pria kelahiran 22 Oktober itu mengaku berusia 21 tahun. Dengan wajah bak bintang Korea, Jevo mengaku tidak memiliki keturunan Korea. Dia memang berdarah Belanda.
“Karena ada darah Belanda… dari Nenek,” katanya singkat.
Baca juga: Polisi Janjikan Hadiah Bagi Warga yang Melaporkan Judi di Daerahnya
Saat menjadi taruna akademi kepolisian, Jevo dua kali terpilih di luar negeri untuk pertukaran pelajar. Pengalaman pertamanya pada tahun 2017, ia terpilih untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke Korea. Kemudian dia terpilih ke Jepang pada 2019.
Jevo Batara yang profilnya membuat netizen penasaran menceritakan pengalamannya di Korea. Menurutnya, di Korea ia bertemu dengan delegasi dari negara lain. Sebanyak 13 negara di seluruh dunia ambil bagian dalam acara tersebut.
“Ada Kamboja, Thailand, Korea, Filipina, Jepang dan sebagainya. Di sana kami mencoba menyatukan taruna agar tujuan ke depan adalah membentuk kepolisian yang lebih maju. Nah, selain untuk mempererat silaturahmi, ada juga acara seperti lomba. Kami mempersembahkan
apa yang sudah ada di negara kita dibandingkan dengan negara lain. Saya mendapat banyak di Korea,” jelasnya.
Jevo Batara dan ayahnya, Inspektur Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte. (Instagram/@jevobatara)
Sedangkan pengalaman di Jepang berbeda. “Pengalaman kami di Jepang pertama kali ke kedutaan. Kegiatannya berbeda dengan di Korea, kami disana untuk belajar seperti apa polisi di Jepang? Misalnya, divisi Satlantas sudah memiliki sensor untuk memantau lalu lintas, termasuk teknik penelitiannya bagus. Budaya Jepang juga sangat bagus untuk kita tekuni, yaitu disiplin,” ujarnya.
Baca juga: Sadis! Polisi mengungkap peran 12 penganiaya pendukung PSS Sleman hingga tewas
Jevo juga mengungkapkan filosofinya saat belajar di akademi kepolisian. “Menurut pendapat pribadi saya, kami di sini [Akpol] Jangan dikejar, itu hanya sebuah pencapaian.
kita harus menyeimbangkannya dengan kepuasan diri. Jadi istilahnya, selain mencari harga diri, juga harus diimbangi dengan kebahagiaan diri sendiri,” ujarnya.
Source: www.solopos.com
