Produk Kesehatan Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Herbalife Nutrition Luncurkan Imunoturmerik
Jakarta, Gatra.com– Perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition meluncurkan produk imunoturmerik barunya di kawasan Asia Pasifik. Produk baru ini akan semakin melengkapi rangkaian suplemen nutrisi perusahaan untuk membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan sehat.
Kesehatan imun telah menjadi bagian penting dan perhatian terbesar konsumen sejak situasi pandemi yang melanda dunia pada tahun 2020. Survei Kebiasaan Pribadi Asia Pasifik 2022, yang dilakukan oleh Herbalife Nutrition untuk 5.500 konsumen di kawasan Asia Pasifik, mengungkapkan bahwa hampir seperempat responden menderita sistem kekebalan yang melemah selama pandemi.
Penelitian juga menemukan bahwa hanya mendukung sistem kekebalan secara umum menjadi alasan utama konsumen meningkatkan konsumsi vitamin dan suplemen selama pandemi.
Baca juga: Lima Cara Sederhana Menuju Gaya Hidup Sehat ala Herbalife
Andam Dewi, Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, mengatakan dengan semakin banyaknya konsumen yang mengonsumsi suplemen nutrisi untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, mereka juga semakin cerdas dalam hal kualitas dan efektivitas produk.
“Peluncuran produk Immunoturmeric ini merupakan komitmen kami untuk menyediakan produk nutrisi berkualitas tinggi yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan ahli gizi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat saat ini,” jelasnya dalam konferensi persnya di Jakarta, Kamis (15/12).
Hal itu, lanjutnya, dimulai dari memastikan sumber bahan baku berkualitas hingga mengadopsi teknologi canggih yang dipandu program Seed to Feed. termasuk kontrol kualitas, kami terus menguji produk untuk memastikan standar dalam pengembangan produk dan produksi,” kata Andam Dewi.
Produk Immunoturmeric dikembangkan dengan bahan baku terbaik yang ditanam oleh petani kunyit di Jawa Tengah, Indonesia. Bahan utama yang digunakan dalam produk ini adalah kurkumin, senyawa yang terdapat dalam kunyit rempah yang telah lama digunakan karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya, serta kemampuannya untuk mengatur fungsi kekebalan tubuh.
Baca juga: Herbalife Nutrition Meluncurkan Pusat Penjualan Otomatis
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Reri Indriani, perwakilan kepala BPOM, menyatakan kalah sebagai otoritas pengawas obat dan makanan dan berkomitmen untuk konsisten menginvestigasi obat dengan bahan alami pendukung. dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan dan teknologi). “BPOM melakukan fasilitasi riset dengan membantu peneliti dan pelaku usaha memahami regulasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Reri juga mengatakan bahwa BPOM juga lebih proaktif dalam menjangkau pemangku kepentingan, menerapkan fleksibilitas dan meninjau regulasi untuk mendukung dari pengembangan produk hingga komersialisasi, dengan tetap mengutamakan pemenuhan standar keamanan, manfaat dan kualitas.
Transformasi riset akan sangat mendukung program BPOM dalam mencapai kemandirian nasional dalam penyediaan bahan baku obat bahan alam sebagai upaya peningkatan mutu dan daya saing produk obat tradisional. Program ini bertujuan memberikan solusi holistik untuk mempercepat pengembangan obat alami melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk sinergi Penta Helix (ABCGM).
BPOM mendorong penggunaan komponen produk yang bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri, yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir. Mulai dari menanam tanaman, meningkatkan kapasitas petani, mengembangkan industri ekstraksi hasil alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Kami berharap ke depan semakin banyak pengembangan dan produksi obat alami yang inovatif untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go international,” ujar Reri.
Baca Juga: Sembilan Tips Mudah Agar Lari Menjadi Rutinitas
Untuk memastikan kualitas dan khasiat terbaik dari khasiat produk, Immunoturmeric menerapkan nanoteknologi canggih selama proses pembuatannya untuk mengubah kurkumin yang diekstraksi dari kunyit menjadi partikel nano agar lebih mudah larut dan lebih baik diserap ke dalam tubuh.
Peneliti Immunoturmeric Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Dewi Setyaningsih mengatakan, produk ini merupakan hasil sinergi Pentahelix dengan perguruan tinggi, pemerintah, industri, masyarakat dan media. Hal ini menjadi kunci dalam mendorong kemajuan dan kemandirian bangsa di bidang kesehatan.
“Kurkumin memiliki potensi besar untuk mengobati berbagai penyakit, dalam produk imunoturmerik menggunakan teknologi terapan dengan pendekatan Dispersi Padat pada ekstrak kunyit untuk memberikan nanodispersi kurkumin, meningkatkan kelarutan aktual dan bioavailabilitas kurkumin”, kata Devi.
Produk ini diformulasikan untuk menjaga kesehatan dan stamina daya tahan tubuh, setiap kapsul Immunoturmeric mengandung rimpang Curcuma domestica (Curcuma longa) 336 mg dalam bentuk partikel berukuran nano. Gunakan hanya bahan alami, tidak mengandung pewarna makanan atau perasa tambahan. Baca Juga: Herbalife Mempublikasikan Survei Kebiasaan Pribadi Asia-Pasifik
Immunoturmeric ini sangat istimewa dan membanggakan, karena selain merupakan produk lokal pertama yang menggunakan bahan baku dari hasil alam asli Indonesia, produk ini merupakan hasil kerjasama dari berbagai sektor, seperti akademisi, pemerintah dan dunia usaha.
Setelah diluncurkan di Indonesia, kami berharap dapat diluncurkan secara bertahap di beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik di masa mendatang, semakin memperkuat komitmen kami untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dan kearifan lokal.
26
Source: news.google.com