Politisi Partai Golkar Kresna Budi mengaku siap dipanggil, menantang partai lain untuk mengumumkan kader - informasi
Politik

Politisi Partai Golkar Kresna Budi mengaku siap dipanggil, menantang partai lain untuk mengumumkan kader

SINGARAJA, radarbali.id– Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng masih jauh. Itu tidak akan berlangsung hingga November 2024, tetapi ketegangan politik mulai meningkat. Partai Golkar sudah mulai bermanuver. Golkar bahkan mengaku sudah menyiapkan caleg untuk bertarung di Pilbup Buleleng. Mereka juga siap berkoalisi, jika perolehan suara tidak maksimal untuk mencalonkan calonnya sendiri.

Nama yang akan digunakan adalah Ketua DPD II Golkar Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi. Pria yang juga anggota DPRD Bali itu juga mengaku siap mencalonkan diri sebagai bupati Buleleng yang diajukan melalui partai Golkar.

“Kita lihat 2024. Astungkara sebagai ketua DPD saya harus bersedia ikut. dukung, kalau diberi amanah ya astungkara. Karena sebagai eksekutif harus selalu siap,” kata Kresna Budi.

Menurutnya, calon yang potensial harus terlebih dahulu diuji secara internal di dalam partai. Ia mengklaim ujian yang paling benar ada di internal partai. Karena eksekutif harus mampu mengatur, menjalankan fungsi kepemimpinan dan bekerja untuk kepentingan masyarakat.

Kesediaan Kresna Budi mencalonkan diri sebagai bakal calon juga tidak main-main. Ia bahkan menantang pihak lain di Buleleng untuk juga menyiapkan kader untuk mengikuti Pilbup Buleleng 2024.

“Mudah-mudahan partai-partai lain juga mengeluarkan calon-calon terbaik untuk Buleleng. Karena bagaimanapun Buleleng butuh pemimpin,” ujarnya.

Menurut perhitungan saat ini, Golkar masih belum bisa mengajukan calon secara mandiri. Berdasarkan Pemilu 2019, Golkar hanya meraih tujuh kursi di DPRD Buleleng. Sedangkan persyaratan minimal pengajuan calon independen adalah harus memiliki 11 kursi di parlemen.

Kresna Budi mengaku pihaknya akan mendorong perolehan kursi tersebut pada Pemilu 2024 mendatang. Jika masih belum terpenuhi, pihaknya juga sudah menyiapkan alternatif lain. Membentuk koalisi dengan partai lain.

“Koalisi itu biasa. Karena membangun suatu daerah tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Tapi kebanyakan pembicaraan di kalangan pendukung partai. Golkar astungkara sudah siap. Sebagai seorang eksekutif, Anda harus siap ditempatkan di mana saja,” ujarnya. (eps/hapus)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button