Pilpres 2024 (134), "PRESIDEN INDONESIA MANA YANG AKAN BERJANJI 1 TAHUN?" - informasi
Politik

Pilpres 2024 (134), “PRESIDEN INDONESIA MANA YANG AKAN BERJANJI 1 TAHUN?”

pemilihan presiden 2024 (134),

“PRESIDEN INDONESIA YANG BEKERJA 1 TAHUN YANG MANA?”

Koranjokowi.com, PENDAPAT:

Presiden sebagai pemimpin negara membutuhkan sosok yang kemudian menjadi wakil dari suatu negara dan bangsa. Oleh karena itu, dalam pemilu nanti akan banyak perspektif yang diinginkan oleh masyarakat. Padahal pergantian presiden masih di tahun 2024. Namun, Indonesia membutuhkan presiden yang kaliber kerjanya minimal setara dengan Presiden Jokowi di tahun 2014 – 2019, 2019 – 2024.

‘Ada?

Namun kini mereka yang muncul kemudian terjebak dengan istilah “Calon Presiden Rambut Putih”, kembali melupakan “Ramalan Joyoboyo”, padahal ini sudah menjadi acuan sejarah perjalanan bangsa dan bangsa yang besar ini. Ramalan Joko Joyobodo sarat dengan tradisi Jawa yang diakhiri dengan nama kata Noto Nogoro (mengatur negara). yaitu No -Sukarno To -Suharto, No -Yudhoyono, Mulyono, nama depan Jokowi, dan lainnya Go-Ro. Noto No…..goro.

Lalu siapakah presiden ke 8 republik indonesia? 2024 -2029 datang?

1. Prabowo Subiyanto?

2. Ganjar Pranowo?

3.Puan Maharani?

4. Anies Baswedan?

5. Airlangga Hartarto?

6.Moeldoko?

Tak cukup itu saja, hingga saat ini masyarakat kita masih meyakini bahwa ada ‘garis’ bahwa presiden Jawa dan non-Jawa juga menjadi sorotan publik terkait sosok presiden berikutnya yang akan menggantikan Jokowi dan menjadi perbincangan hangat.

Tentu saja ini bukan isu SARA, namun Indonesia yang terdiri dari berbagai suku menjadikan isu ini penting untuk dibahas sebagai bentuk literasi politik terutama bagi generasi muda.

Lihat gambar sumber

Bapak Syafruddin Prawiranegara (Shafruddin Prawiranegara)

Tanggal lahir Banten. 28 Februari 1911, meninggal pada tanggal. 15 Februari 1989, menjabat sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Penyelenggara Pemerintahan Republik Indonesia dari 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949, disebut juga Kabinet Darurat. Sesaat sebelum Presiden Sukarno dan Wakil Presiden M. Hatta ditangkap Belanda pada 19 Desember 1948, mereka mengamanatkan Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara yang kemudian diberi nama PDRI.

Lihat gambar sumber

Sejak saat itu, PDRI menjadi musuh nomor satu di Belanda. Tokoh-tokoh PDRI harus tetap bergerak secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari kejaran dan serangan Belanda.

Di pertengahan tahun 1949, posisi Belanda semakin mendapat tekanan. Dunia internasional mengutuk agresi militer Belanda. Selama di Indonesia, pasukannya tidak pernah berhasil menguasai sepenuhnya. Hal ini memaksa Belanda untuk menemui RI ​​di meja perundingan, Perjanjian Roem-Roijen perjanjian antara Indonesia dan Belanda dari 17 April 1949 – 17 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Dalam rapat di istana pada 19 Desember 1948, Syafruddin Prawiranegara secara resmi mengembalikan mandatnya, agar M. Hatta, selain posisinya sebagai Wakil Presiden, kembali menjadi Perdana Menteri.

Lihat gambar sumber

Tuan Assaat judul Datuk Mudo

tanggal lahir Agam, tanggal Sumatera Barat. 18 September 1904, meninggal pada tanggal. 16 Juni 1976, beliau menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia

Setelah kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950, Assaat diamanatkan menjadi pejabat sementara Presiden Republik Indonesia di Yogyakarta, dan setelah terbentuknya RIS (Amerika Serikat), jabatannya sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia pada bulan Agustus 1950

Lihat gambar sumber

Tak sependapat dengan Presiden Sukarno, ia pun memilih ‘gerilya’ di hutan Sumatera dan bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). TNI juga memburu Assaat dan PRRI hingga ditangkap dan dipenjarakan di Jakarta pada 1962-1966. Pada 16 Juni 1976, Assaat meninggal dunia di rumahnya yang sederhana di Warung Jati, Jakarta Selatan.

Menjelang Pilpres 2024, Indonesia akan memilih calon presiden yang berprestasi dan berprestasi, berhenti bicara soal identitas, dan meski didukung partai politik, jika tidak populer di kalangan masyarakat. publik, dia tidak akan terpilih sebagai calon presiden. Jika nanti IKN (Ibu Kota Negara) dipindahkan, maka pusat politik yang dikenal dengan nama Jakarta pasti pindah ke ibu kota baru. Pusat kekuatan politik akan bergerak dengan sendirinya.

Dan Presiden Jokowi memahami hal ini, karena itu beliau begitu dekat dan hangat dengan suku Dayak Kalimantan.

(Merah-01/ Foto..ist)

TINJAUAN FOTO INDONESIA

TM.Rajuli, “GENERASI MUDA ACEH SETUJU DENGAN CAPRES MILITER yaitu JENDERAL MOELDOKO!” Koranjokowi.com, OPini: Tersiar kabar bahwa Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem, hari ini berangkat dalam safari politik ke Aceh. […]

TAJUK RENCANA

Pilpres 2024 (133), “JOKOWI PILIH RAMBUT PUTIH PRESIDEN 2024?” Koranjokowi.com, OPini: Kemarin (26/11) saya menghubungi PimRed Koranjokowi.com, selain membicarakan keberhasilan Presiden Jokowi dalam menyelenggarakan KTT G20, dll. , dia juga sering membahasnya […]

TAJUK RENCANA

Pilpres 2024 (132), ” KAMU TANYA, KENAPA KPK VOTING LAGI KASUS DURIAN KARDUS CAK IMIN, EHEHEHE!? “ Koranjokowi.com, Opini: Dugh gusti,…. ‘ujug – ujug’ Agustus 2022, KPK desak pengusutan ‘Kardus […]

Serupa:

Seperti memuat…

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button