Perludem menyebut politik uang disebabkan oleh beberapa faktor
JAKARTA, KOMPAS.TV – Perludem menyebut politik uang muncul karena beberapa faktor, antara lain aturan tentang hukumannya.
Faktor lainnya adalah banyak peserta pemilu yang percaya bahwa politik uang biasanya memenangkan pemilu.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan, politik di Indonesia masih belum fokus pada implementasi konsep politik gagasan dan program.
“Masih ada oknum-oknum politik, baik caleg, peserta pemilu, tim kampanye, tim sukses, yang masih percaya bahwa politik uang bisa membantu meraih kemenangan. Ini juga bisa dipicu dari cerita ‘kita juga bisa. Kalau tidak, kita kalah,” kata Kompas.tv, Minggu (18/12/2022).
“Jadi orang atau kontestan politik ini tidak bisa menolak melakukan itu untuk mengamankan kemenangan,” lanjutnya.
Baca juga: Ini Daftar 17 Parpol yang Berhasil Ikut Pemilu 2024!
Dia menilai, politik yang terbangun sebelum pemungutan suara relatif cepat, membuat peserta parpol lemah dan membiarkan politik uang masih rentan.
“Pendidikan politik kita secara politik masih belum terfokus pada gagasan dan program. Apalagi politik terguncang relatif seketika, menjelang pemungutan suara atau hanya saat ada pemilu. Sehingga pendukung atau peserta partai politik lemah,” jelasnya.
“Selain itu, regulasinya sulit membuka celah, sulit membuktikan politik uang. Kemudian penegakan hukum hanya menyasar para pekerja lapangan, para pelaku politik yang masih tergiur untuk melakukan politik uang, termasuk antara pemilih dan caleg yang tidak dibangun. pada gagasan dan program politik,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan praktik politik uang dalam pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) masih ada.
Karena itu, Presiden meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melibatkan masyarakat untuk mencegah politik uang.
Presiden menegaskan, politik uang sudah menjadi penyakit di setiap pemilu. Partisipasi publik untuk mencegah politik uang akan memudahkan tugas Bawaslu.
“Kalau ada yang bilang tidak ada, saya setiap hari di lapangan. Saya sudah mencalonkan diri di pilkada, dua kali di pilkada, dua kali di pilgub karena ada dua putaran, dua kali di pilpres. Jadi kalau ada yang bilang tidak ada (politik uang), saya kasih tahu apa adanya, (masih) ada,” kata Jokowi saat berpidato dalam Rapat Konsolidasi Nasional Bawaslu Pilkada 2024 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).
Baca Juga: Regulasi Masih Buka Celah Politik Uang di Pilkada Serentak 2024
Source: news.google.com