Pengertian return saham dan jenis serta faktor yang mempengaruhinya dalam investasi
Saat Ditambah – Bagi Anda yang berminat menjadi investor, tentu penting untuk memahami pengertian return saham. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui jenis dan faktor yang mempengaruhinya.
Pada dasarnya pengertian return dapat dipahami sebagai tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh investor. Oleh karena itu, Anda perlu membuat analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jika ingin memaksimalkan capital gain dan menghindari capital loss, mari simak penjelasan tentang pengertian return beserta jenis dan faktor yang mempengaruhi dalam berinvestasi.
1. Apa yang dimaksud dengan return saham?
Ilustrasi (Kredit: Unsplash)
Arti pengembalian dapat dipahami sebagai pengembalian. Dalam konteks saham, return dapat dipahami sebagai uang yang dihasilkan atau hilang melalui aktivitas investasi selama jangka waktu tertentu. Dapat dikatakan bahwa return adalah keuntungan yang diperoleh investor atas investasi yang dilakukan. Hasil yang diperoleh dapat disajikan dalam bentuk nilai uang atau dalam bentuk persentase dalam jangka waktu tertentu.
Pernah mendengar istilah “high risk, high return”? Ya, istilah ini sangat dikenal di dunia investasi dan bisnis pada umumnya. Merujuk pada hal tersebut, return juga dapat dilihat sebagai imbalan yang dapat diperoleh seorang investor atas risiko yang diambilnya. Ini karena return yang didapat investor tidak selalu positif. Jika pengembalian bergerak ke arah negatif, itu berarti modal yang diinvestasikan kalah.
Selain memahami arti return, berinvestasi juga perlu mengetahui komponen-komponen return. Komponen return dibagi menjadi dua yaitu Yield dan Capital Gain. Hasil dapat dianggap sebagai persentase uang tunai yang diterima investor secara berkala untuk suatu investasi. Contoh pengembalian yang umum dikenal antara lain suku bunga deposito, suku bunga obligasi, dan dividen.
Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih nilai investasi saat ini dengan nilai investasi yang ditanamkan pada harga periode yang lalu. Misalnya, ketika Anda sebagai investor menjual saham, obligasi, reksadana, atau Exchange Trade Funds (ETF) lebih dari modal yang dikeluarkan untuk membelinya, maka investor mendapatkan return berupa capital gain atau keuntungan modal.
Namun, ketika nilainya kurang dari modal yang digunakan untuk membelinya, Anda mengalami kerugian modal.
2. Jenis pengembalian
Ilustrasi (Kredit: Unsplash)
Setelah Anda mengetahui arti pengembalian, Anda juga perlu memahami jenisnya. Sebelum berinvestasi, sebaiknya pahami dulu dua jenis return, yaitu return yang diharapkan dan return yang direalisasikan.
1. Harapkan pengembalian
Pengembalian yang diharapkan adalah pengembalian yang diharapkan investor di masa depan. Artinya, uang hasil belum diterima. Keuntungan biasanya berasal dari investasi di perusahaan atau emiten di masa depan. Dengan cara ini, return sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2. Realisasi pengembalian
Pengembalian yang direalisasikan berbeda dengan pengembalian yang diharapkan. Sebaliknya, return jenis ini bisa disebut sebagai return yang telah terjadi. Return yang direalisasikan dan dicatat oleh sebuah perusahaan bisa menjadi tolok ukur bagi Anda sebelum berinvestasi. Ini memungkinkan Anda untuk mengukur kinerja bisnis untuk menjadi ukuran pengembalian yang diharapkan di masa depan.
3. Pengembalian investasi
Ilustrasi (Kredit: Unsplash)
Tidak hanya pengertian return dan jenis-jenisnya, penting juga bagi Anda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi return on investment. Ini karena jumlah yang Anda terima berhubungan langsung dengan kinerja aset atau perusahaan tempat Anda menginvestasikan uang Anda. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja aset yang kemudian mempengaruhi return.
– Minat
Suku bunga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi return karena kenaikan suku bunga akan mengurangi nilai investasi saat ini dari return yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan harga saham di pasar modal turun.
– Nilai tukar
Faktor berikutnya adalah nilai tukar. Hal ini terkait dengan penguatan dan pelemahan nilai mata uang suatu negara dengan nilai mata uang asing. Anda harus tahu bahwa semakin kuat nilai mata uangnya, semakin tinggi laba atas investasi Anda, begitu pula sebaliknya.
– Inflasi
Inflasi yang tinggi akan meningkatkan jumlah modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi. Pasalnya, hal ini juga berdampak pada kenaikan berbagai harga.
– Risiko likuiditas
Selain itu, terdapat risiko likuiditas sebagai faktor yang mempengaruhi pengembalian investasi. Risiko likuiditas terkait dengan pasar sekunder dalam perdagangan saham. Aset investasi yang memiliki likuiditas tinggi bila dijual atau dibeli dengan cepat, tidak mengalami perubahan harga.
– Risiko pasar
Risiko pasar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi return. Dalam kondisi pasar modal yang tinggi, return yang ingin dicapai juga lebih tinggi. Sedangkan jika kondisi di pasar modal memburuk maka return yang dicapai juga akan turun.
Nah KLovers, itulah penjelasan mengenai pengertian return beserta jenis dan faktor yang mempengaruhinya. Anda perlu memahami hal ini sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi.
Source: news.google.com