Pengamat: Politik identitas itu legal, tapi sesuatu yang harus dihindari
Hidayatullah. com– Pengamat dan pakar komunikasi politik, Hendri Satrio, menilai politik identitas itu sah-sah saja. Namun, menurut direktur Coffeeshop Survey Institute, ada yang harus dihindari dalam politik identitas.
Sebagai narasumber dalam talkshow politik baru-baru ini, Hendri memberikan pandangannya tentang berbagai isu dalam menyambut tahun politik 2024. Menurutnya, tahun 2023 telah memasuki tahun politik.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga berbicara tentang politik identitas yang ditekankan oleh kelompok mayoritas Muslim di Indonesia.
Hendri tak mempermasalahkan politik identitas yang dianggap sah-sah saja.
“Politik identitas dilarang, salahkah PPP yang memasang (baca: menggunakan) Ka’bah pada lambang partainya?” ujarnya dalam acara yang digelar Pengurus Pusat Majelis Pemuda Islam Indonesia (PP MPII) di Jakarta.
Menurut Hendri, umat Islam selalu menjadi kendaraan yang diperebutkan untuk memenangkan kontes politik.
“Umat Islam di Indonesia itu mayoritas, kalau pemilu memperebutkan suara umat Islam. Begitu banyak tokoh politik yang menggambarkan umat Islam. Politik identitas pasti ada, cara menjualnya seperti ini,” sambung Hensat, sapaan akrabnya, selaku PP MPII – Rilis dikutip pada Selasa (03/01/2023).
Namun, yang menurut Hensat harus dihindari dalam politik identitas adalah reward and punishment.
“Apa yang tidak diperbolehkan dalam politik identitas, ada ganjaran dan hukuman dalam politik identitas. Jika Anda tidak memilih A, Anda masuk surga atau neraka. Ini berbahaya dan menyebabkan perpecahan dalam masyarakat,” jelas Hensat.
Talkshow bertema “Menyongsong Tahun Politik Damai dan Mencerdaskan” ini diselenggarakan oleh PP MPII untuk membangun kesadaran generasi milenial bahwa mereka adalah pilar peradaban bangsa Indonesia.
“Sebagai organisasi kepemudaan Islam, MPII sangat menekankan penguatan kesadaran politik pada generasi muda. Karena pemuda selalu menjadi harapan dalam setiap kemajuan suatu bangsa dengan ide atau gagasan yang berilmu, berwawasan terbuka dan berlandaskan pada nilai-nilai. dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Di sinilah politik Indonesia membutuhkan sosok yang bisa membuka pintu bagi kelompok pemuda untuk berkarya, bersuara dan berperan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik,” kata Wakil Presiden MPII Nur Khamim dalam keterangannya.
Talkshow ini dibuka secara resmi oleh Ketua MUI Pusat, Prof. Dr. Noor Ahmad yang juga Ketua Baznas Indonesia.*
Era revolusi media | Media lemah, dakwah lemah, ummat juga lemah. Media kuat, dakwah kuat dan ummat juga kuat
Langkah Nyata | Wakaf sebagian kekayaan kita untuk media, untuk mensucikan akal dan hati manusia
Mari bergabung.. Media Dakwah Wakaf
Rekening Wakaf Hidayatullah Media:
BCA 128072.0000 Yayasan Baitul Maal Hidayatullah
BSI (Kode 451) 717.8181.879 Dompet Media Dakwah
Wakil: Muhammad Abdus Syakur
Editor :-
Terkait
Source: news.google.com