Partai Hanura yang dirintis oleh Wiranto, kini dipimpin oleh OSO - informasi
Politik

Partai Hanura yang dirintis oleh Wiranto, kini dipimpin oleh OSO

Jakarta, CNNIndonesia

Partai hati nurani rakyat (Hanura) lolos lagi menjadi salah satu dari total 17 partai politik peserta Pemilu 2024.

Partai yang dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO) itu kini bernomor urut 10.

Partai Hanura awalnya didirikan dan diproklamasikan oleh mantan Menhan/Pangad Wiranto bersama sejumlah tokoh nasional di Jakarta pada Desember 2006.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Saat didirikan, Wiranto ingin menjadikan Hanura sebagai wadah gerakan politik yang akan menciptakan kembali model kepemimpinan masa depan yang tegas, lugas, berani mengambil risiko, dan fokus pada masyarakat. Wiranto juga dijagokan menjadi ketua umum Hanura yang pertama.

Baru dua tahun berdiri, Hanura cukup beruntung bisa mengikuti pemilu 2009. Tujuan utama partai ini adalah mengembangkan diri sehingga memiliki jaringan yang luas untuk lolos verifikasi KPU sebagai peserta pemilu. Hasilnya, Hanura lolos verifikasi aktual oleh KPU dan berhasil mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada tahun 2009.

Pada Pemilu 2009, Hanura mendapatkan nomor urut 1 dari 34 partai politik yang mencalonkan diri. Sebagai pendatang baru, Hanura meraih 17 kursi di parlemen dengan persentase keseluruhan 3,77 persen.

Kesuksesan Hanura membuat citra Wiranto bersinar. Pada pemilihan presiden 2009, ia langsung disusul Jusuf Kalla sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres). Namun sayang, pasangan populer itu kalah dari pesaingnya karena slogan JK-Win yang hanya menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 12,41 persen.

Sejak masa Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di bawah kepemimpinan Wiranto, Hanura mengambil posisi sebagai “oposisi” di parlemen sebagai pengendali pemerintah.

Hanura kembali menjadi kontestan di pemilu 2014. Kali ini, Hanura mendapat tambahan ‘amunisi’ berupa keikutsertaan tokoh media Hary Tanoesoedibjo. Saat ini, berbagai iklan politik Hanura di media Hary semakin gencar.

Namun, Hanura gagal bangkit menjadi partai papan tengah. Pasalnya, pada Pemilu 2014 hanya meraih sekitar 6,5 juta suara atau setara dengan 5,3 persen dari total suara sah nasional. Pemungutan suara ini memberi Hanura hanya 16 kursi di parlemen.

Hanura mengalami pergantian kepemimpinan pada Desember 2016. Posisi Wiranto sebagai ketua umum dialihkan ke OSO. Wiranto adalah Ketua Dewan Penasehat Hanura.

Sebuah “perang saudara” melanda internal Hanura menjelang pemilu 2019. Konflik dualisme bermula ketika beberapa pengurus daerah mengajukan mosi tidak percaya kepada ketua umum OSO pada Januari 2018. OSO dipecat. Konflik kemudian terus mereda hingga akhirnya muncul dua kubu dan menggelar Munaslub. Satu pihak mendukung OSO, pihak lain mendukung Daryatmo.

Kemenkumham Yasonna H Laoly kemudian mengeluarkan keputusan manajemen kepada kubu OSO dengan dalih verifikasi partai menjelang Pilkada. Namun, krisis masih berlangsung.

Konflik berakhir ketika kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan mengembalikan kepemimpinan pada keputusan Musyawarah Nasional Bambu Apus tahun 2016. Musyawarah Nasional selanjutnya mengangkat OSO sebagai ketua umum partai.

Konflik internal yang berkepanjangan menyebabkan penghitungan suara Hanura turun pada pemilu 2019. Hanura hanya meraih 2.161.507 suara sah atau 1,54 persen. Partai ini gagal menempatkan wakilnya di parlemen karena penerapan ambang batas parlemen empat persen.

(rzr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button