Pakar ITS mengungkap penyebab amblesan di Surabaya, bukan bencana geologi - informasi
Teknologi

Pakar ITS mengungkap penyebab amblesan di Surabaya, bukan bencana geologi

Surabaya, CNNIndonesia

Ahli Geologi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amin Widodo kata tenggelamnya tanah di Dukuh Pakis, Surabaya, Kamis (29/12), tidak bencana geologi.

“Ya [bukan bencana geologi]. Jika itu adalah peristiwa geologis [dampaknya] sangat luas,” kata Amien saat dikonfirmasi CNNIndonesia.comSenin (2/1).

Tanah seluas 15 kali satu meter di Surabaya tiba-tiba tenggelam. Peristiwa itu terjadi di depan rumah warga di Jalan Pakis Argosari, Dukuh Pakis, Surabaya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 2 meter.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Amien mengatakan, kejadian serupa biasanya terjadi akibat amblesan struktur gorong-gorong.

“Yang umum dan biasa terjadi karena para penyelam memperdalam atau membersihkan detritus sehingga saluran semakin dalam. Tebing kiri dan kanan sering terpeleset,” ujarnya.

Penurunan tanah, kata Amien, juga sering terjadi saat musim hujan. Tanah lunak akan melorot atau runtuh sehingga dinding gorong-gorong tidak cukup kuat menahan beban.

“Sering terjadi saat musim hujan karena tanahnya jenuh dan lembek, kendur. Mungkin iya [disebabkan karena dinding gorong-gorong rapuh]. Spesial [dampaknya] lokal saja,” ujarnya.

Meski begitu, kata Amien, tim peneliti ITS saat ini sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengusut lebih lanjut amblesan di Dukuh Pakis.

Diketahui, tanah seluas 15 x satu meter di Surabaya tiba-tiba tenggelam. Peristiwa itu terjadi di depan rumah warga di Dukuh Pakis, Surabaya. Kedalamannya diperkirakan mencapai dua meter.

Kepala BPBD Surabaya Hidayat Syah mengatakan, longsor terjadi di depan rumah Gendut Wibowo dan Lini Delina, di Jalan Pakis Argosari, Dukuh Pakis, Surabaya.

Bermula ketika salah seorang Pengurus Rumah Tangga (ART) pemilik rumah mendengar suara jambangan yang jatuh.

“Saat kami check out, pintu masuk rumah sudah mau ambruk,” kata Hidayat dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12).

Belakangan, amblesnya pekarangan warga dan sebagian jalan di kawasan Pakis Argosari disebut-sebut disebabkan rusaknya dinding kanal atau gorong-gorong.

“Itu pemancar lama, sebenarnya sudah ada perubahan struktur di bawahnya [saluran]ujar Hidayat.

Hidayat mengatakan, hal itu karena jalan masuk atau pintu masuk ke kanal ditutup akses jalan menuju pekarangan warga.

“Pintunya tertutup [muka atas saluran]maka tidak bisa dilihat kalau ada perubahan struktur di bawahnya, ujung-ujungnya tidak ketahuan,” tutupnya.

(frd/arh)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button