November Inflasi Kaltara 0,10 Persen, Ini Rekor Bank Indonesia Kaltara – Benuanta
Tarakan – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Utara pada November 2022 masih terkendali dan masih di bawah prakiraan awal. Inflasi IHK tercatat rendah sebesar 0,10% (mtm), meskipun lebih tinggi dibandingkan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm). Dua kota penyumbang IHK Kaltara, yaitu Tarakan dan Tanjung Selor, mencatat laju inflasi masing-masing sebesar 0,05% (mtm) dan 0,26% (mtm).
Rendahnya inflasi pada November 2022 disebabkan oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau masih mengalami deflasi sejalan dengan pelaksanaan beberapa program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Utara yang secara konsisten diulang: terutama Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (BNPIP). Sementara itu, Grup Personal Care and Other Services mengalami peningkatan karena kenaikan harga emas global.
Sejalan dengan gencarnya upaya pengendalian inflasi, inflasi tahunan Kalimantan Utara turun menjadi 5,24% (yoy) dari sebelumnya 6,06% (yoy), dan lebih rendah dari laju inflasi nasional sebesar 5,42% (yoy). ). Bank Indonesia meyakini inflasi akan lebih rendah dari perkiraan awal, namun masih di atas target 3,0 ± 1%.
“Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya, mendorong inovasi untuk menjaga stabilitas harga, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi,” kata KPWBI Provinsi Kalimantan Utara Tedy Arief Budiman dalam siaran pers. rilis, Sabtu (12/3).
Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami deflasi sebesar 0,04% (mtm), namun tidak sedalam bulan sebelumnya yang juga mengalami deflasi sebesar 0,67% (mtm). Deflasi bulanan terutama disebabkan oleh kontribusi deflasi cabai rawit (0,09%), cabai merah (0,02%), telur ayam (0,02%), kacang panjang (0,02%) dan tomat (0,02%), sejalan dengan panen dalam produksi. pusat, termasuk Kaltara, dan upaya pengendalian harga digencarkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya di TPIP dan BNPIP.
“Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi berbagai produk perikanan, seperti ikan dan udang basah, serta bawang merah. Curah hujan yang tinggi pada November 2022 berdampak pada penurunan produktivitas produksi perikanan ini. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga berdampak berdampak pada penurunan produktivitas panen bawang merah,” jelasnya.
Dia melanjutkan, terganggunya kelancaran distribusi bahan baku akibat rusaknya jalan penghubung antara Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur (Berau) kemungkinan akan menghambat distribusi. Untuk mendukung terjaganya laju inflasi pada kelompok ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota Kalimantan Utara secara konsisten mendorong langkah-langkah inovatif dan strategis dari sisi penawaran untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan di wilayah Kalimantan Utara.
Tekanan inflasi juga mereda pada Grup Transportasi dari sebelumnya 0,66% (mtm) menjadi 0,09% (mtm), sebagai dampak lanjutan penyesuaian harga BBM pada awal September yang turun sebesar 0,06% (mtm) pada bulan lalu untuk bensin. menjadi 0,00% (mtm) pada November 2022.
Sebaliknya, kelompok Personal Care and Other Services (pangsa 0,05%) mengalami peningkatan tekanan inflasi sebesar 0,74% (mtm). Tekanan inflasi pada kelompok ini terutama berasal dari komoditas emas perhiasan dengan pangsa inflasi sebesar 0,02% (mtm) sejalan dengan kenaikan emas global. komoditas shampo tercatat menyumbang inflasi sebesar 0,02% (mtm) sejalan dengan kenaikan harga CPO dunia pada November 2022.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi kumulatif Provinsi Kalimantan Utara (Jan-Nov 2022) tercatat sebesar 4,21% (ytd), lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi nasional sebesar 4,82% (ytd). Dengan demikian, inflasi Kaltara tahun kalender November 2022 merupakan yang terendah keenam secara nasional.
“Menindaklanjuti BNPIP Provinsi Kalimantan Utara yang dimulai pada 25 September 2022, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kedua kabupaten. dan kabupaten/kota di provinsi Kalimantan. Utara terus mendorong berbagai kegiatan untuk menjaga stabilitas harga, antara lain melalui promosi sembako murah komoditas pangan strategis, kerja sama antardaerah (KAD) baik antar daerah maupun intradaerah, pengembangan digitalisasi data dan informasi pangan strategis, serta peningkatan produksi pertanian. Dengan implementasi GNPIP Kaltara secara berkelanjutan diharapkan mampu menjaga stabilitas harga terutama volatile food dan inflasi inti dalam target yang telah ditetapkan,” ujarnya.
broker bank
Pertumbuhan kredit/pembiayaan yang diberikan perbankan di Provinsi Kaltara pada Oktober 2022 tercatat meningkat menjadi 11,82% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya sebesar 7,50% (yoy). Jumlah outstanding meningkat dari Rp 14,23 triliun pada September 2022 menjadi Rp 14,30 triliun pada Oktober 2022. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh kualitas kredit yang masih terjaga dengan NPL Gross di level 1,32%, masih selalu di bawah batas toleransi 5%.
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) provinsi Kaltara pada Oktober 2022 tumbuh tinggi mencapai 13,13% (yoy), ditopang pertumbuhan positif untuk semua jenis DPK. Total nominal DPK yang dihimpun perbankan di Kaltara sebesar Rp16,35 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya Rp16,14 triliun. Giro, tabungan, dan deposito tumbuh positif masing-masing sebesar 36,37% (yoy), 10,71% (yoy), dan 1,59% (yoy).
Kinerja bisnis yang membaik sejalan dengan pemulihan ekonomi dan net ekspansi pemerintah dapat menjaga pertumbuhan DPK yang positif hingga November 2022.
Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 87,49%. Kinerja LDR yang relatif tinggi tersebut menunjukkan bahwa perbankan mampu menyalurkan dana yang dihimpun melalui nasabahnya ke sektor riil (perantara).
Peningkatan pertumbuhan kredit didukung oleh pertumbuhan positif di semua penggunaan, yaitu kredit modal kerja (KMK – share 33,99%), kredit investasi (KI – share 29,43%) dan kredit konsumsi (KK – share 36,57%). Kredit modal kerja tumbuh 31,27% (yoy) dengan total outstanding kredit Rp4,86 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp3,70 triliun. Kredit konsumsi tumbuh sebesar 6,71% (yoy) dengan nilai nominal Rp5,23 triliun. AI tumbuh sebesar 0,60% dengan nilai nominal Rp 4,21 triliun. Pertumbuhan positif dalam segala bentuk penggunaan kredit/pembiayaan memberikan sinyal positif terhadap prospek dan pemulihan ekonomi provinsi Kalimantan Utara tahun 2022.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) yang memberikan kontribusi tahunan terbesar terhadap pertumbuhan kredit adalah: Pertanian dan Kehutanan (29,23%), Perdagangan Besar dan Eceran (18,85%) dan Industri Pengolahan (3,09%). tumbuh. LU Pertanian dan Kehutanan membukukan pertumbuhan sebesar 9,11% (yoy), dipengaruhi oleh kinerja positif sektor dimaksud. Sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit konsumsi pada Oktober 2022, LU Groot dan Ritel dengan pangsa kredit terbesar kedua sebesar 18,85%, melanjutkan pertumbuhan positifnya sebesar 9,66% (yoy), naik 6,10% dibandingkan periode sebelumnya (yoy ).
Selain itu, KPw BI Provinsi Kaltara juga mendukung pemulihan ekonomi di LU Perdagangan melalui kegiatan Festival Karya Kreatif (FKKB) Benuanta pada 21-24 November 2022. Sedangkan Industri Manufaktur LU (share 3,09%) mengalami peningkatan signifikan sebesar 222 , 21% (yoy) sejalan dengan pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning, Mangkupadi, Kab. Bulungan pada triwulan III 2022. Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang baik sejalan dengan membaiknya permintaan domestik dan berlanjutnya kinerja ekspor yang positif. Ketiga sektor LU mengalami peningkatan pertumbuhan kredit terbesar secara tahunan, yaitu industri pengolahan (222,21%), pertambangan (36,42%) dan perikanan (82,67%), masing-masing dengan jumlah outstanding sebesar Rp441,80 miliar, Rp315,84 miliar dan Rp222,20. miliar.
Pengembangan sistem pembayaran Bank Indonesia
Selama Oktober 2022, penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) melalui layanan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang diselenggarakan oleh KPwBI Prov. Kaltara bekerja secara efisien, aman, andal, dan lancar. Hal ini tercermin dari tingkat ketersediaan sistem yang mencapai 100% dan tidak ada transaksi yang tertunggak.
Nilai transaksi BI-RTGS tumbuh 2,47% (yoy) pada Oktober 2022 menjadi Rp945,86 miliar. Namun, volume transaksi turun 18,82% (yoy) atau tercatat sebanyak 647 transaksi.
Sementara itu, nilai transaksi pengiriman uang melalui SKNBI turun 6,94% (yoy) menjadi Rp458,09 miliar, sejalan dengan volume transaksi yang juga menyusut sebesar 9,97% (yoy) atau tercatat sebanyak 9.820 transaksi.
Kondisi ini sejalan dengan semakin meluasnya adopsi BI-FAST di masyarakat sejak Desember 2021 yang sejatinya merupakan modernisasi SKNBI, dengan jam layanan diperpanjang (24/7), real time, dan kanal pembayaran yang lebih luas.
Jumlah penjual QRIS di Provinsi Kalimantan Utara kembali meningkat menjadi 47.251 pedagang per November 2022. Jumlah penjual QRIS meningkat sebanyak 18.745 pedagang dibandingkan posisi per 31 Desember 2021 sebanyak 28.506 pedagang atau meningkat 65,76% (ytd). Terjadi pula peningkatan jumlah pengguna baru QRIS di provinsi Kalimantan Utara, per Oktober 2022 sebanyak 34.089 pengguna QRIS, meningkat 27.847 pengguna baru dibandingkan per 31 Desember 2021 (6.242 pengguna) atau 446,12% ( ytd).
Perkembangan Arus Uang Rupiah
Pada November 2022 KPwBI Prov. Kaltara memiliki net outflow Rp 189,51 miliar sejalan dengan arus kas masuk yang tidak sebesar arus kas keluar. Aliran uang keluar dari kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp306,16 miliar atau tumbuh sebesar 1,37% (yoy). Di sisi lain, arus masuk tercatat sebesar Rp116,65 miliar, meningkat 39,87% (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2021.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara secara berkala melakukan drop dan penarikan uang 3 (tiga) kustodian Bank Indonesia (Tanjung Selor, Malinau dan Nunukan) sesuai kebutuhan.
Source: news.google.com