Meski kedua jajanan ini diklaim menyehatkan, ahli gizi justru mengatakan sebaliknya
Sebagian besar camilan tinggi gula dan karbohidrat olahan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian besar makanan ringan mengandung gula dan karbohidrat olahan yang tinggi dan dapat menyebabkan lemak visceral atau penumpukan lemak perut dan penambahan berat badan. Tak hanya jajanan biasa, beberapa jajanan yang berlabel sehat juga bisa memberikan efek serupa.
Menurut ahli gizi Trista Best dan Heidi Moretti, ada dua jenis camilan yang kerap dicap sehat, namun sebenarnya rendah nilai gizi dan tinggi gula. Berikut dua jajanan tersebut, seperti dilansir Dia pikir, Selasa (27/12/2022).
Bar protein
Selain populer dan digandrungi, protein bar juga kerap dipandang sebagai camilan yang praktis dan sehat. Pasalnya, protein merupakan salah satu nutrisi yang berperan penting dalam menjaga sel untuk membangun dan memperbaiki otot.
“Sayangnya, (protein batangan) sering diisi dengan gula sederhana dan lemak olahan,” jelas Moretti.
Dengan nilai gizi tersebut, Moretti mengatakan protein batangan yang tinggi gula dan lemak lebih mirip permen daripada makanan sehat. Tak hanya itu, kandungan gula pada protein bar seringkali lebih tinggi dari kandungan proteinnya. Oleh karena itu, konsumsi protein batangan yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak perut.
“Studi terbaru menunjukkan bahwa gula dan lemak rafinasi dalam protein batangan dapat menyebabkan penyimpanan lemak berlebih,” kata Moretti.
Jika Anda membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi, ada beberapa alternatif protein batangan yang lebih sehat. Pikirkan segenggam kacang, sepotong keju, atau telur rebus.
Buah kering
Orang yang sedang menjaga berat badan biasanya menjadikan buah sebagai alternatif camilan sehat. Tak bisa dipungkiri, buah-buahan segar bisa menjadi sumber makanan yang kaya nutrisi.
Buah kering sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat. Namun, jumlah buah kering yang dikonsumsi sebaiknya tidak berlebihan.
“Buah kering merupakan camilan sehat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sayangnya sering dikonsumsi dalam jumlah banyak,” kata Best.
Karena dikeringkan, buah kering memiliki kandungan gula dan kalori yang sangat pekat. Kandungan gula dan kalori buah kering juga jauh lebih tinggi dibandingkan buah sejenis dalam kondisi segar.
Di sisi lain, buah kering jauh lebih kecil dari buah segar. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan kering yang tinggi kalori dan tinggi gula.
Jenis gula yang terdapat pada buah kering adalah glukosa dan fruktosa. Jika berlebihan, glukosa dan fruktosa disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Lemak yang terus menumpuk dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, gangguan saraf, dan gangguan penglihatan.
Fruktosa lebih cenderung disimpan sebagai lemak perut daripada glukosa. Lemak perut atau lemak visceral sangat meradang dan terkait erat dengan beberapa faktor risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Berbeda dengan fruktosa, kelebihan glukosa lebih sering disimpan sebagai lemak subkutan. Lemak subkutan adalah lemak yang terletak di bawah kulit.
Haruskah Anda menghindari protein batangan dan buah-buahan kering?
Meski tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan, tidak masalah mengonsumsi protein batangan dan buah-buahan kering dalam jumlah sedikit atau secukupnya. Namun perlu diingat bahwa kedua jajanan ini tidak bisa memuaskan rasa lapar atau memberikan banyak manfaat.
Source: news.google.com