Layanan Persewaan Kekasih, selain layanan seksual untuk membantu menjaga kesehatan mental - informasi
Kesehatan

Layanan Persewaan Kekasih, selain layanan seksual untuk membantu menjaga kesehatan mental

“Rasanya ada yang mau dengar ceritaku. Selama ini karena aku sendirian, dan karena aku juga tidak mau (tidak punya kekasih. red.) Punya pacar sewaan ini sungguh membuatku lega, aku bisa ngilangin stress, ada yang nemenin jalan-jalan,” kata Jay, 30 tahun, saat ditemui pacar kontrakannya di sebuah mall di Jakarta Selatan.

Jay mengatakan kepada VOA bahwa dia mengetahui layanan persewaan ini melalui platform Facebook. Para pekerja swasta di Jakarta lebih memilih membayar jasa sewa daripada menjalin hubungan dekat. Baginya, setelah bertemu dengan pacar sewaannya, dia tidak perlu memikirkan hubungan yang rumit setelahnya.

Jasa persewaan kekasih masih tergolong baru di Indonesia. Ini pertama kali populer di Jepang. Karena banyaknya individu dewasa yang tidak ingin terikat oleh suatu hubungan atau tidak ingin melanjutkan ke jenjang perkawinan, maka jasa persewaan ini semakin meluas. Layanan ini juga semakin populer dengan anime terkenal, Kanojo Okarishimasu. Permintaannya tinggi dan popularitasnya meningkat, permintaannya juga meningkat dan merambah ke Jepang, termasuk Indonesia.

Jasa Sewa Kekasih berbeda dengan perempuan ‘nama’ atau prostitusi online

Safa Maharani, salah satu pendiri perusahaan rental bernama Rental Girlfriend Uwu (Rent GF Uwu), berbicara melalui telepon dan mengatakan awalnya hanya bereksperimen dan mengikuti tren di Jepang. Dengan memulai usahanya di Malang, Jawa Timur pada akhir tahun 2021, usahanya kini telah merambah ke kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, Bandung, Bogor, dan Jakarta.

Sekitar 12 talenta wanita bekerja untuknya, baik kencan offline maupun online. Menurut Safa, usahanya semakin populer karena banyaknya testimoni dari pengguna jasa yang puas dengan kehadiran jasa persewaan kekasih yang diberikannya.

“Awalnya ini hanya iseng-iseng, lalu tiba-tiba jadi viral (di media sosial.red). Kami juga tidak memiliki pengalaman (menjalankan perusahaan.red), tetapi kami memesan semakin banyak. Ketika saya mendapat testimoni dari mereka (pengguna jasa.red), ternyata layanan kami sangat membantu mereka yang membutuhkan teman, butuh tempat bercerita, tempat mengadu. Karena beberapa orang tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada orang terdekatnya, mereka lebih puas menceritakannya kepada orang lain,” kata Safa.

Daftar peraturan yang dikeluarkan Pacar Rental Uwu saat pengguna jasa memulai proses pemesanan.

Daftar peraturan yang dikeluarkan Pacar Rental Uwu saat pengguna jasa memulai proses pemesanan.

Sementara itu, Safa menjawab pertanyaan tentang berapa banyak orang yang menganggap menyewa pacar sama dengan layanan nelpon cewek atau prostitusi online, Safa menjelaskan bahwa kedua layanan tersebut sangat berbeda. Menurutnya, batasan telah ditetapkan oleh pihaknya agar upayanya menjauhi hal-hal negatif dan mengarah pada sesuatu yang positif.

“Yang membedakan, kami lebih banyak (hal-hal) positif. Kalau mereka (sebutan perempuan.red) lebih banyak yang negatif, seperti melayani hasrat seksual. Beginilah cara kami lebih melayani (perasaan) kesepian mereka (pengguna jasa.red). ).Seolah-olah Anda adalah teman yang mendengarkan Tentu kami sangat anti negatif, karena kami benar-benar ada bersih Saya ingin menjadi teman bicara, bukan untuk mengungkapkan hasrat seksual,” kata Safa.

Safa juga menambahkan, di perusahaan yang dipimpinnya, ada batasan yang harus dipatuhi pengguna jasa persewaan talenta. Dalam kencan online, antara lain dilarang mengajak atau mengarahkan pembicaraan ke arah yang negatif, misalnya dengan berbicara vulgar atau berbau seksualitas. Kemudian dilarang memaksa orang yang berbakat untuk melakukan hal-hal berbau pornografi, misalnya seperti meminta dikirimi foto berpakaian tidak sopan dan sebagainya. Sedangkan untuk kencan offline, ada larangan memegang bagian tubuh seperti paha dan pinggang serta mengajak ke tempat sepi seperti apartemen dan hotel. Namun, dalam layanan yang ditawarkan juga ada beberapa hal yang masih boleh dilakukan antara pengguna jasa dan talenta, seperti berpegangan tangan atau sekadar bersandar di bahu, jelas Safa.

Upaya pencegahan safa dalam menangani tindakan pengguna jasa yang tidak bertanggung jawab dimulai dengan proses registrasi yang ketat saat melakukan pemesanan hingga sanksi sosial dengan menyebarkan informasi pengguna jasa di media sosial jika melanggar aturan yang telah ditetapkan. Hal ini diharapkan memberikan efek jera, selain tidak bisa lagi melakukan pemesanan dengan layanannya, tutup Safa.

Perlakuan yang tidak pantas, cerita teman-teman hingga mengantar ke pesta pernikahan

VOA mencoba menggunakan jasa persewaan kekasih untuk mendapatkan informasi tentang bakat Rent GF Uwu. Kami bertemu dengan bakat yang biasa disebut Cherry. Beliau bersedia melakukan wawancara dengan kami. Wanita berusia 22 tahun itu menceritakan sesuatu kepada VOA tentang pengalamannya sebagai talenta dalam persewaan kekasih. Dalam enam bulan atau lebih dia bekerja, dia telah mengalami setidaknya tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual.

“Kami hanya boleh berpegangan tangan, juga berpelukan (bahu) atau misalnya duduk santai sambil nonton (bioskop) atau sekedar foto bersama. Hanya saja. Hanya saja, pengalaman saya ada pelanggan yang nakal. pegang, lalu ada yang nyuruh tangan saya pegang bagian (tubuh) yang tidak pantas,” kata mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta itu.

Cherry percaya bahwa klien yang melanggar aturan ini merasa sudah membayar dan dapat memperlakukan bakat sesuka mereka, meskipun ada aturan yang harus mereka patuhi. Ketika ada kejadian yang melanggar aturan, Cherry langsung melaporkannya ke administrator Rent GF Uwu, untuk registrasi user berikutnya. daftar hitam, tidak bisa memesan talent lain dan juga mendapat sanksi sosial. Namun, meski mengalami beberapa insiden yang tidak menguntungkan, Cherry tetap mencintai pekerjaannya.

ILUSTRASI - Batasan-batasan ditetapkan oleh sang pemilik rumah agar usahanya menjauhi hal-hal negatif dan mengarah pada sesuatu yang positif.

ILUSTRASI – Batasan-batasan ditetapkan oleh sang pemilik rumah agar usahanya menjauhi hal-hal negatif dan mengarah pada sesuatu yang positif.

Ia menambahkan, beberapa klien justru menjadikannya pendongeng yang baik, teman seperjalanan ke acara seperti datang ke pesta pernikahan. Menurutnya, ia tidak hanya bisa menambah penghasilan dan mengisi waktu luang, tapi juga bisa lebih mengenal karakter dan watak setiap orang karena ia berbakat di bidang jasa persewaan.

Ketika ditanya tentang kemungkinan menjalin hubungan dengan pengguna jasa, Cherry meyakinkan kami bahwa secara profesional dia berusaha untuk tidak terjebak asmara dengan kliennya saat dia bekerja. “Kami sebagai talent hanya membimbing mereka (pengguna jasa. red.) yang ingin merasakan punya pacar. Seperti itu. Kalau bikin emosi (jatuh cinta, red), kembali lagi ke kami. Untuk saya pribadi kembali ke awal bersih untuk Sangat menyenangkan!, Selamat bersenang-senang lakukan saja secara profesional, ”kata Cherry sambil tertawa.

Komnas Perempuan: Bantu jaga kesehatan jiwa, jangan jadi subyek perdagangan perempuan

Andy Yentriyani, Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), diwawancarai melalui telepon dan memberikan tanggapannya tentang jasa persewaan di Indonesia. Menurutnya, jenis layanan seperti ini harus ditelaah lebih lanjut kemana arahnya. Jangan sampai menjadi kejahatan dalam bentuk perdagangan perempuan.

“Tentu saja kami memiliki kecurigaan atau kekhawatiran bahwa ini bisa menjadi suatu bentuk, misalnya prostitusi terselubung atau perdagangan manusia terselubung. Kami membutuhkan proses penelusuran lebih lanjut untuk menetapkan apa yang telah terjadi dan kami juga harus berusaha untuk memastikan bahwa aplikasi atau layanan yang diberikan tidak menjadi kejahatan baru, terutama dalam bentuk perdagangan manusia, atau perdagangan perempuan pada khususnya,” jelas Andy.

Memikirkan layanan serupa di berbagai negara seperti India dan Jepang dengan kode etik dan regulasi yang sangat kuat dan ketat, Andy berharap layanan persewaan di Indonesia juga dapat membantu seseorang menjaga kesehatan mental dan mental. Pasalnya, kekasih yang disewa tidak hanya mendampingi keluhan pengguna layanan, tapi juga mendengarkan.

“Jika kita melihat studi-studi yang ada pada layanan serupa di luar negeri, bahkan bisa disebut sebagai salah satu layanan penting untuk membantu masalah kesehatan jiwa, di tengah masyarakat yang semakin individualistis dan sulit mencari teman untuk diajak bicara”, jelas Andy.

Masalah kesehatan jiwa ini perlu mendapat perhatian yang sangat serius karena banyak penelitian yang dilakukan setelah pandemi mengenai dampaknya terhadap kesehatan jiwa, kecemasan yang meningkat, yang mungkin tidak dibagikan kepada orang-orang sekitar (terdekat) karena takut ketakutan itu akan terjadi. viral, pungkas Andy.

Angka pernikahan masih stabil, namun masih banyak yang menunda pernikahan

Berbeda dengan Jepang, permintaan akan jasa persewaan kekasih meningkat pesat seiring dengan menurunnya jumlah pernikahan. Sementara itu, pernikahan usia dewasa di Indonesia masih stabil bahkan cenderung meningkat. Namun, ada beberapa alasan mengapa sebagian orang ragu untuk menikah atau menunda pernikahannya meski sudah memasuki usia pernikahan yang matang. Demikian disampaikan Dr. Teza Farida, Manager Klinik ProCare Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (Klinik PC PKBI) Jakarta pada kontak telepon.

“Jadi beberapa alasan mereka menunda menikah adalah, menurut pengalaman pasien yang datang ke klinik, mereka memiliki trauma masa lalu. Seperti trauma melihat orang tua mereka bercerai karena ada kekerasan dari suami istri, menjadi trauma bagi mereka yang akan menikah Kemudian dari segi kesiapan fisik yang artinya masih belum bisa menerima nantinya jika memiliki anak yang kebanyakan hidup sendiri atau sudah nyaman dengan kehidupan sekarang. , itu normal tempat pertemuan dengan teman-teman mereka, tetapi ketika mereka menikah mereka harus berurusan dengan anak kecil, mereka belum siap untuk itu,” jelas Teza.

Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti HIV, sehingga ragu untuk menikah karena takut tertular atau ditolak oleh pasangannya. Selain itu, aspek finansial juga berpengaruh signifikan terhadap keinginan seseorang untuk menunda pernikahan. “…tetap tidak mungkin, ketika sudah berkeluarga nanti bisa atau tidak bisa menafkahi kebutuhan anak dan istri atau sebaliknya. Itu menjadi beberapa hal yang harus diwaspadai ketika mereka menunda pernikahan,” pungkas Teza.

Sedangkan tarif layanan yang ditawarkan Rental Pacar Uwu bervariasi. Untuk kencan online, sekitar 100-150 ribu untuk layanan SMS 5-7 hari, beberapa biaya tambahan antara 40-100 ribu untuk permintaan khusus, seperti berbicara di telepon atau panggilan video atau bermain video game online bersama. Sedangkan tarif untuk kencan offline berkisar antara 300-500 ribu selama 3-6 jam dalam satu kali pertemuan, tentunya belum termasuk biaya akomodasi seperti makan di restoran, menonton film di bioskop dan transportasi talent ke dan dari lokasi meeting point. [iy/em]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button