Kisah Ayumi Sasaki tidak memegang ponsel selama sebulan selama karantina Paskibraka - informasi
Teknologi

Kisah Ayumi Sasaki tidak memegang ponsel selama sebulan selama karantina Paskibraka

banyuwangi

Ayumi Putri Sasaki baru saja pulang dari Jakarta. Ia baru saja menjabat sebagai pengibar bendera merah putih di Istana Merdeka dan merasa sudah sebulan tidak membawa ponsel, sehingga lupa tanggalnya.

Hal itu diungkapkannya setelah tiba di Banyuwangi. Ayumi mengaku tidak diperbolehkan membawa ponselnya saat memasuki masa karantina. Ia menghitung, sudah sebulan sejak ponsel disita sehingga Paskibraka bisa fokus berlatih sebelum menjalankan tugas negara.

“Mulai tanggal 15 Juli saya tidak boleh bawa handphone saat karantina. Saya lupa tanggal di sana. Karena di karantina juga tidak ada kalender. Jadi ya sengsara dan biasanya menghitung hari, ” katanya menentang detikJatiSelasa (30/8/2022).

Ayumi menambahkan, selama karantina, ia tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga materi wawasan kebangsaan. Materi ini diberikan agar Paskibraka menganut Pancasila dan UUD 1945.

“Aktivitas pertama di Cibubur. Kemudian pindah ke hotel dekat Istana Negara setelah mendekati hari H pengibaran bendera,” kata gadis keturunan Jepang ini.

Ayumi baru bisa masuk ke Istana Merdeka setelah dilakukan gladi bersih dan gladi bersih. Peresmian Paskibraka juga berlangsung. Di sana Ayumi pertama kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

“Ya senang bertemu Pak Jokowi. Tanggal 15 Agustus kita start di Istana Merdeka. Ada gladi kotor, 2 gladi bersih dan hari D. Sempat libur tanggal 16 Agustus,” imbuhnya.

Berlatihlah tersenyum sampai Anda akhirnya menerima HP. Di halaman selanjutnya, lihat siapa yang lebih dulu menelepon Ayumi.

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button