Jurusan Ilmu Politik UBB mengadakan workshop yang membahas pencegahan kekerasan seksual berbasis gender - informasi
Politik

Jurusan Ilmu Politik UBB mengadakan workshop yang membahas pencegahan kekerasan seksual berbasis gender

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar workshop pada Jumat (6/1) dengan tema Penyusunan dan Penetapan Kebijakan Kelembagaan tentang Pelecehan dan Penghapusan Seksual di Swiss-Bellhotel Pangkal Pinang /2023).

Lokakarya ini merupakan salah satu rangkaian proyek hasil kolaborasi CitRes-Net Norhed II hibah penelitian dan pengajaran dengan Departemen Ilmu Politik UBB.

Ketua lokakarya proyek, Abdul Fatah, mengatakan ini adalah masalah sensitif mengingat jumlah insiden kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan seksual, meningkat setiap tahun.

“Berdasarkan data, banyak terjadi kekerasan dan pelecehan seksual di perguruan tinggi, sehingga lingkungan kampus harus menjadi ruang publik yang aman bagi seluruh civitas akademika,” kata Abdul Fatah kepada bangkapos.com, Minggu (8/1/2023). . .

Baca Juga: Nelayan Tewas Diserang Buaya Sungai Mendo di Bangka Ini Trik Selamatkan Diri dari Serangan Buaya

Baca Juga: Yuk Jalan-jalan ke Gunung Lumut Beltim, Jika Beruntung Bisa Menemukan Kadal Ahok Penjaga Gua Kelelawar

Lokakarya ini merupakan tindak lanjut yang lebih tegas untuk mencegah terulangnya kekerasan seksual yang sering menimpa civitas akademika dan untuk menggalakkan lingkungan kampus yang nyaman dan kondusif bagi seluruh warga kampus.

Tujuan dari lokakarya ini adalah:

1. Sosialisasi urgensi kebijakan kelembagaan tentang kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi.

2. Menyelaraskan persepsi tentang urgensi kebijakan kelembagaan tentang kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi.

3. Memimpin perumusan kebijakan kelembagaan tentang kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi.

4. Menetapkan dan menyusun kebijakan kelembagaan tentang kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi.

Bahjatul, Ketua Jurusan Ilmu Politik UBB Universitas Bnagka Belitung, mengatakan kegiatan ini akan memberikan output berupa dokumen kebijakan kelembagaan tentang kekerasan seksual dan pencegahan kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi.

“Departemen Ilmu Politik UBB sangat berkomitmen merancang kurikulum yang ramah dan lebih sensitif terhadap isu gender. Kebijakan kampus yang sensitif gender diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelecehan verbal dan non verbal selama perkuliahan,” tutur Bahjatul.

Baca Juga: Selamatkan Sabu, Buruh Harian Toboali diamankan Tim Cheetah Satresnarkoba Polres Bangka Selatan

Baca juga: Dua Pelaku Perampokan Pasar Ikan Batu Behole Akhirnya Ditangkap Polisi, Hasil Perampokan Capai Puluhan Juta

Mendampingi seorang penasehat, yakni Tri Murtini yang juga mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAD) Bangka Belitung, menjelaskan berbagai bentuk pelecehan seksual dan cara pencegahannya.

“Para pelaku pelecehan biasanya mengincar korban yang terlihat lemah dan cenderung tidak melawan. Kita harus berani angkat bicara, tegas dan tidak takut menolak ketika ada pelecehan, sehingga penting bagi setiap tempat, terutama perguruan tinggi untuk menyediakan wadah pengaduan dari korban pelecehan,” kata Tri Murtini.

Sementara itu, dosen sosiologi FISIP UBB Aimie Sulaiman mengatakan pentingnya regulasi terkait dengan penanganan dan pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual.

“FISIP UBB harus menjadi fakultas yang bisa mengurangi pelecehan seksual, sampai ke nol pelanggaran. Kampanye dan edukasi terus menerus harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan warga kampus,” ujarnya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button