Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil - informasi
Kesehatan

Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil

TEMPO CO, Jakarta – Spesialis gizi Klinik Raissa Edwina Djuanda, mengatakan ekstra kalori masuk ibu hamil Trimester pertama sekitar 180 kalori atau setara dengan satu gelas susu dan satu kue.

“Atau segelas susu plus apel atau protein hewani dan biskuit,” kata dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta itu.

Kemudian pada trimester kedua dan ketiga sekitar 300 kalori atau setara dengan dua gelas susu atau satu gelas susu ditambah satu protein hewani atau satu gelas susu ditambah satu kue dan sebuah apel. Kalori tambahan diperlukan untuk menjaga kehamilan yang sehat dan kalori ini harus diperoleh dari diet seimbang, termasuk asupan protein, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, menurut Johns Hopkins Medicine.

Namun, konsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai tambahan kalori tetap dianjurkan untuk membantu ibu hamil mencapai berat badan ideal dengan mempertimbangkan hal-hal seperti berat badan sebelum hamil, usia, dan seberapa cepat berat badan bertambah.

Jangan lupakan protein
Selain itu, Raissa mengingatkan para wanita hamil untuk selalu mengkonsumsi protein dengan setiap rencana makan agar tidak kekurangan protein hewani. Selain protein, Anda juga membutuhkan zat besi, asam folat, vitamin B12, kalsium, seng, dan garam beryodium yang cukup. Mereka juga membutuhkan suplemen darah, karena satu dari dua wanita hamil berisiko mengalami anemia. Setidaknya selama kehamilan 90 tablet darah ditambahkan.

“Banyak ibu yang tidak mau karena merasa mual atau sakit. Jika dikonsumsi sebaiknya tidak diminum bersama teh, kopi, susu, tablet kalsium, obat sakit maag, karena dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. ucap Raissa.

Sedangkan untuk meningkatkan penyerapan zat besi tablet, sebaiknya konsumsi dengan makanan atau minuman yang mengandung vitamin C, misalnya jeruk dan kiwi. “Efek samping memang bisa ada, seperti sakit maag, maag. Jadi bisa dikonsumsi setelah makan dan biasanya tidak semua orang mengalami efek samping,” saran Raissa.

Baca juga: Mengapa ibu hamil disarankan untuk tidur miring ke kiri dan orang yang tidak hamil disarankan tidur miring ke kanan?

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button