Genre punk rock telah banyak berkembang sejak muncul di kancah musik Jepang pada akhir 1970-an. Genre musik yang energik dan keras kini meraung di tempat-tempat kecil tapi ramai di Tokyo dan Osaka, seperti Zone-B, Rathole, Hokage, dan King Cobra. Di tempat ini kamu bisa menikmati berbagai subgenre punk mulai dari Oi!, hardcore, crust, pop punk, ska hingga psychobilly.
Selain gaya pakaian dan gaya rambut mohawk yang khas, sebagian besar scene Jepang akan mengingatkan Anda pada etos komunitas punk rock Kugiran. Band bermain untuk uang mereka sendiri, merilis album sendiri dan bergantung pada toko rekaman lokal untuk menawarkan koleksi dari yang lama hingga yang baru.
Sama seperti band-band barat, scene punk rock di Jepang juga menghadirkan musik keras dengan distorsi gitar yang keras, dilengkapi dengan lirik yang penuh dengan kritik sosial. Namun, ada keunikan yang hanya dimiliki komunitas punk di Jepang. Mereka pogo saat membuat kerusuhan di mosh pit, tapi kemudian membungkuk saat lewat di depan orang. Penggemar band-band hardcore menyaksikan dengan cemas saat membawakan lagu tersebut dengan eksplosif, namun tiba-tiba menjadi sedih saat melodinya melambat. Penyanyi berambut pendek dengan tato di sekujur tubuhnya itu akan mengacungkan jari tengahnya, namun menyapa penonton dengan ramah.
Di Negeri Sakura, setiap subgenre memiliki gaya fesyennya masing-masing. Ada yang tampil garang dengan jaket denim dan rambut warna-warni, sementara penikmat musik Oi! terlihat pintar dengan kemeja berkancing dan sepatu bot mengkilap. Lagu-lagu dikemas dengan indah dengan riff gitar cepat pada irama yang penuh gairah. Budaya kehormatan Jepang telah menambah daya tarik kancah punk rock domestik, menciptakan subkultur yang dikuratori dengan baik.
Lihat kancah punk yang heboh di Tokyo dan Osaka di bawah ini:
Source: news.google.com
