HEADLINE: Partai Ummat Resmi Ikut Pemilu 2024, Persaingan Partai Semakin Ketat?
Namun, seberapa besar kemampuan partai Ummat memenangkan suara PAN tergantung Amien Rais. Sebagai tokoh Muhammadiyah dan mantan pendiri PAN, pengaruh Amien Rais di tingkat akar rumput tidak bisa dianggap remeh.
Mantan Ketua MPR RI itu bisa masuk ke basis-basis Muhammadiyah dan merangkul tokoh PAN dan veteran untuk berjuang bersama partai Ummat. Menurut Pangi, partai Ummat setidaknya memiliki peluang yang lumayan di Sumatera Barat dan Yogyakarta yang menjadi basis Muhammadiyah.
“Ini soal seberapa jauh Amien Rais bisa membujuk atau mempengaruhi, seberapa jauh Amien Rais bisa mempengaruhi memengaruhi Ini meningkatkan elektabilitas partai Ummat,” katanya.
Sebab, menurut Pangi, pemilu di Indonesia yang menganut sistem proporsional terbuka cenderung menampilkan jumlah orang ketimbang partai. Oleh karena itu, partai Ummat harus pandai merekrut calon Anggota Legislatif (Caleg) agar bisa mendapatkan suara partai hingga mencapai ambang batas parlemen.
“Jadi bagaimana kemampuan partai Ummat untuk merekrut caleg yang benar-benar memiliki bibit bobot serius, artinya layak jual. Kalau caleg DPR nanti tidak ada logistik, tidak ada popularitas, lalu datang entah dari mana, akan sulit,” kata direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting.
“Persoalan partai baru sulit mencari caleg potensial DPR RI, ini dialami hampir semua partai baru, tidak hanya partai Ummat saja,” lanjutnya.
Namun, bukan tidak mungkin Partai Ummat akan berakhir seperti PSI dan Partai Perindo yang masih memiliki anggota dewan di tingkat daerah, meski belum melewati ambang batas parlemen. Karena kursi DPRD tidak bergantung pada perolehan minimal 4 persen suara nasional.
“Mungkin berhasil di daerah tertentu, basis tertentu. Mungkin juga mereka bisa melewati ambang batas parlemen, karena PAN gagal, itu juga mungkin. Di politik, itu mungkin.”
“Itu kemudian diuji daya tahan kemampuan mereka untuk terus melaju agar dapil yang mereka menangkan, yang kursinya mereka peroleh, minimal bisa diserang,” kata Pangi tegas.
PAN tidak merasa terancam
Partai Amanat Nasional tidak melihat Partai Ummat sebagai ancaman pada Pemilu 2024. Wakil Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi menyatakan ideologi dan landasan kokoh kedua partai berbeda.
“PAN dan Partai Ummat berbeda dari segi ideologi partai. PAN itu nasionalis religius, sedangkan PU itu Islam. Perbedaan ideologi partai akan menimbulkan perbedaan basis massa partai. Masing-masing punya niche, atau basis konstituennya sendiri-sendiri. kata Viva Liputan6.comSelasa (3/1/2023).
Menurut Viva, kesamaan antara pemilih PAN dan partai Ummat tidak terlalu banyak. Hal ini juga biasa terjadi pada partai lain.
“Meski ada simpang atau simpang, sangat tidak penting dan tidak unik antara PAN dan PU. Bisa dipastikan semua parpol di antara mereka akan ada ganjalan massa dengan derajat yang berbeda-beda dan beragam,” ujarnya.
Terkait ambisi partai politik yang didirikan Amien Rais untuk mengalahkan PAN, Viva mengajak partai Ummat bersaing secara positif.
“Dengan konteks ini, PAN mengajak Partai Ummat dan seluruh peserta Pemilu 2024 untuk berjuang di arena demokrasi sebagai jalan menuju demokrasi. fastabihul khairatyaitu berlomba-lomba membawa kebaikan bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa dan keutuhan bangsa,” ujarnya.
Viva memastikan PAN siap berjuang dan menang di Pilkada 2024. PAN juga siap memberikan pembinaan bagi calon terbaik untuk bertarung di Partai Demokrat lima tahunan.
“PAN siap menyongsong pemilu. Mesin partai sudah bergerak melalui struktur organisasi, saksi di TPS sedang dilatih, banyak calon potensial mengisi setiap dapil, dan soliditas pengurus dan kader semakin meningkat, demikian pula ideologi. berperang untuk memenangkan pemilu 2024,” pungkasnya.
Source: news.google.com