Bunga BI naik, bagaimana dengan suku bunga deposito dan kredit di BCA (BBCA)?
Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan benchmark BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,75 persen, para ekonom memperkirakan bank-bank baru akan mulai menaikkan suku bunga KPR dan KKB dari 3-6 bulan atau dalam 1 kuartal ke 2 perempat.
Seminggu kemudian, BI menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyatakan bank berkode BBCA itu sejauh ini belum menaikkan suku bunga simpanan atau pinjaman.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, keputusan bank sentral menaikkan suku bunga acuan didasarkan pada situasi inflasi dan sebagian besar pengetatan kebijakan moneter global.
Menurut BBCA, Bank Indonesia mengambil keputusan berdasarkan fundamental ekonomi untuk mendukung stabilitas dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.
“Hingga saat ini, kami belum menaikkan suku bunga deposito atau term deposit dan suku bunga kredit,” kata Hera kepada Bisnis, Selasa (30/8/2022).
Hera mengatakan base lending rate BCA yang berlaku mulai 30 September 2021 hingga saat ini adalah kredit korporasi 7,95 persen, kredit ritel 8,20 persen, kredit konsumer 7,20 persen, dan kredit non KPR 7,20 persen, termasuk 5 persen. 0,96 persen.
“Perusahaan Akan Menilai Dampak Kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate” [BI7DRR]serta menyiapkan strategi yang tepat untuk selalu memberikan nilai tambah dan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan dan masyarakat,” ujarnya.
Bank yang melaporkan laba bersih Rp. 18 triliun di kantongnya, kabarnya punya dana murah (rekening tabungan rekening giro/CASA) dalam bentuk giro dan tabungan naik 17,3 persen yoy menjadi Rp817,8 triliun pada Juni 2022 atau 81 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).
Pertumbuhan CASA BBCA menjadi penopang utama pencapaian DPK yang pertama kali mencapai milestone Rp1.000 triliun. Misalnya, total DPK naik 12,9% yoy menjadi Rp 1.011 triliun, sehingga total aset BCA naik 11,9% yoy menjadi Rp 1.264,5 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di berita Google
Tonton video yang dipilih di bawah ini:
Konten premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar
Source: finansial.bisnis.com