Berikut penuturan seorang guru psikologi UNS soal kenapa orang suka mengikuti hal-hal yang viral - informasi
Viral

Berikut penuturan seorang guru psikologi UNS soal kenapa orang suka mengikuti hal-hal yang viral

New York: teman Medcom Ingat perdebatan tentang botol minum sultan, Corkcicle, di media sosial? Meski harganya mahal, namun tetap menjadi incaran banyak orang. Atau belakangan ini trend permainan lato-lato di masyarakat.

Masih banyak lagi hal-hal viral di masyarakat yang membuat kita mengikuti tren ini. Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Fadjri Kirana Budgeti mengungkapkan alasan orang suka mengikuti sesuatu yang viral dalam istilah keilmuannya, yaitu Bandwagon effect.

“Bandwagon effect adalah salah satu bentuk bias kognitif akibat pengaruh dari orang dan kelompok lain,” kata Fadjri dikutip dari laman uns.ac.id, Rabu, 18 Januari 2023.

Apa pendapat Anda tentang artikel ini?

Tim psikologi Career Development Center (CDC) UNS menjelaskan bahwa Bandwagon Effect menggambarkan fenomena psikologis di mana seseorang cenderung mengikuti tren, gaya, sikap, dan sebagainya karena melihat banyak orang lain melakukan hal yang sama. Tren atau yang sering kita kenal dengan istilah viral biasanya terjadi di media sosial.

Fadjri mengatakan tingginya exposure media sosial terhadap sesuatu yang sedang viral saat ini pasti akan mempengaruhi masyarakat sehingga menjadi penasaran untuk mengikuti sebuah trend.
Paparan ini semakin berhasil membuat orang berperilaku sejalan.

“Ini pertama karena ada konformitas. Siapa yang berperan dalam exposure akan mempengaruhi apakah kita mau berpartisipasi atau tidak. Kedua, interpersonal influence. Mungkin exposurenya tinggi lewat media sosial, tapi kita melakukan hal yang sama, bukan karena sosial. tren media, tetapi karena informasi atau kepercayaan dari orang-orang terdekat kita,” jelasnya.

Ketiga, pengaruh diri. Fadjri mengatakan bisa jadi karena Fear of Missing Out (FOMO), jadi kalau tidak ikut merasa tersisih. Atau bisa juga karena keingintahuan, yaitu keingintahuan tentang apa yang terjadi karena paparan media sosial.

“Dan semua motif keputusan yang mendasari hal tersebut di atas dapat membuat kita mengambil keputusan yang rasional atau intuitif,” ujar Fadjri.

Beliau berpesan agar kita bijak menyikapi segala sesuatu yang sedang trending atau viral di masyarakat. “Boleh gabung. Sebelum melakukan atau membeli sesuatu yang sedang viral, pikirkan baik-baik kebutuhan dan dampaknya bagi diri sendiri. Jadi keputusan diambil berdasarkan rasionalitas, bukan intuisi, karena mengikuti,” ujar Fadjri.

(REN)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button