Bangun ekosistem, BSI (BRIS) bermitra dengan BRK Syariah dan Bank Sulselbar - informasi
Finance

Bangun ekosistem, BSI (BRIS) bermitra dengan BRK Syariah dan Bank Sulselbar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) dan PT Bank Sulselbar dalam upaya meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

Kemitraan ini juga merupakan langkah BSI menuju visi menjadi Top 10 Global Islamic Bank pada tahun 2025.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengatakan kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya BSI ekosistem Islam di negara induk.

“Dengan semakin banyaknya BPD yang bergabung dalam ekosistem BSI, berarti akan semakin memperkuat ekosistem Syariah dan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan Syariah,” kata Adib dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (3/12/2022). ).

Sekadar informasi, sebagai bentuk dukungan dan sinergi perbankan syariah bagi BUS/UUS BPD, BSI memberikan fasilitas jalur khusus kepada Bank Riau Kepri Syariah untuk pengembangan usaha.

Fasilitas jalur khusus Penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan jika diperlukan melalui transaksi Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA) Syariah.

Sedangkan BSI menjalin kerjasama dengan Bank Sulselbar untuk layanan dan produk perbankan berupa Perbendaharaan, keuangan internasional, komersial/perdagangan, pengiriman uang, kustodian, pembiayaan bersama/sindikasi, dana pensiun, wesel dan lain-lain.

BSI juga berpartisipasi dalam bentuk transfer pengetahuan terkait teknologi informasi, pengetahuan produk perbankan dan aktivitas terkait perbankan syariah.

“Sinergi dan kerja sama akan terus kita perkuat serta tingkatkan inklusi dan pasar perbankan di Indonesia,” kata Adib.

Tercatat pada kuartal III 2022, BSI membukukan laba bersih Rp 3,21 triliun, tumbuh 42% year-on-year.

Kinerja positif tersebut juga ditopang oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp245,18 triliun, naik 11,86 persen year-on-year, dengan porsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro, dan deposito berjangka.

Selain itu, kinerja tersebut juga didukung oleh pertumbuhan positif pada seluruh komponen rasio keuangan sehingga berdampak pada kualitas aset yang tumbuh 11,53% yoy menjadi Rp280 triliun, Return of Equity (ROE) sebesar 17,44%.

Kinerja tersebut ditopang oleh perbaikan biaya operasional (BOPO) menjadi 74,02 persen dan efisiensi biaya dana (COF) yang turun menjadi 1,56 persen.

Cari berita dan artikel lainnya berita Google

Tonton video unggulan di bawah ini:

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button