Andi Syarifuddin Siap Maju Bersama Puan Maharani di Pilpres 2024 – Benuanta
continental.co.id, TARAKAN – Salah satu pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tarakan, Andi Syarifuddin menanggapi pidato HUT ke-50 Pemimpin PDIP Megawati. Pidato tersebut menyebutkan bahwa PDIP telah mencapai masa keemasan sehingga bisa melahirkan presiden seperti Megawati dan Joko Widodo.
Menurutnya, Puan Maharani saat ini merupakan kader terbaik yang dimiliki PDIP untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di Indonesia. Namun, dalam pidato kali ini, masyarakat masih kesulitan menerima calon presiden perempuan. Ia melihat masyarakat Indonesia kini sudah terbiasa dengan pemimpin laki-laki. Padahal menurutnya, Puan Maharani merupakan kader terbaik yang ada di tangan PDIP saat ini.
“Karena pernah menjabat pimpinan sebagai menteri dan di legislatif sebagai anggota DPR RI, sebagai ketua fraksi yang kini menjadi ketua DPR RI. Jika saya diberi pilihan untuk mendukung Puan Maharani, saya juga sudah mengajukan diri untuk dikawinkan dengan Puan Maharani,” katanya.
Ia membandingkan dirinya dengan mengajukan diri sebagai pendamping Puan dalam pasangan capres ini, dengan menggunakan konsep atomisasi yang sangat revolusioner. Diketahui bahwa atom adalah bom atom yang dapat menghancurkan sesuatu dalam waktu singkat. Namun dalam konsep ini, atom juga dapat membangun keadaan dalam waktu singkat.
Sistem ini pun sejalan dengan nilai-nilai perjuangan revolusi tanpa henti. Demikian pula, politik bebas aktif juga sejalan dengan ideologi Pancasila, dalam hal ini kemanusiaan, persatuan, keadilan sosial, dan kebhinekaan.
“Konsep ini saya tawarkan kepada Ketua Umum untuk melaksanakannya. Ketika Megawati mempercayakan saya untuk mencalonkan diri bersama Puan Maharani. Itu merupakan kombinasi ideal antara rakyat kecil yaitu saya. Puan Maharani mewakili oligarki politik,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kombinasi ini akan menghasilkan energi yang berlipat ganda. Tentu saja, rakyat jelata saling memilih dan PDIP tampil terbuka saat Megawati memperhatikan rakyat kecil. Selama 50 tahun keberadaan PDIP, idealnya partai tersebut memiliki kader sendiri, baik capres maupun cawapres. Menurutnya, PDIP saat ini seharusnya tidak lagi memikirkan koalisi.
“Koalisi tidak akan mempengaruhi kemenangan pemilu nanti. Karena ada konsep yang pernah kami lakukan sebelumnya, yaitu atomisasi. Menggabungkan dua unsur yang berlawanan dan juga mensurvei orang-orang yang menunjukkan perilaku positif, kalau yang negatif tidak diperhitungkan,” katanya.
Saat ini, kata dia, hal itu tidak berpengaruh pada kemenangan, meski hasil polling menunjukkan elektabilitas Puan Maharani tipis. Menurutnya, penelitian hanya menilai perilaku positif masyarakat. Dalam konsep yang ia jelaskan, ia akan memadukan perilaku sosial positif dan negatif dengan perbandingan 50:50. Menurutnya, suara ganda akan dimenangkan jika Anda mengunci suara orang yang berbeda.
“Kamu punya banyak potensi. Dia saat ini memegang posisi strategis. Selama menjadi pendeta juga banyak keberhasilan. Itu tanggung jawab yang juga harus dipikul, apalagi pekerjaan presiden juga dibantu oleh menteri. Ya, menurut saya potensi perempuan untuk mencalonkan diri sebagai presiden,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa
Source: news.google.com