Alumnus UGM menjadi salah satu dari 20 inovator muda terbaik dunia dalam ajang James Dyson Award - informasi
Teknologi

Alumnus UGM menjadi salah satu dari 20 inovator muda terbaik dunia dalam ajang James Dyson Award

Jakarta: Fajar Sidik Abdullah Kelana dinobatkan sebagai salah satu dari 20 insinyur dan inovator muda terbaik di dunia pada James Dyson Award. Diberikan pada awal tahun 2023, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi, inspirasi, dan dorongan bagi para insinyur dan inovator muda di seluruh dunia.

Terutama dalam menciptakan inovasi teknologi yang berguna untuk memecahkan berbagai permasalahan nyata di masyarakat global. Fajar Kelana merupakan salah satu alumni unggulan Fakultas Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan KTH Royal Institute of Technology Swedia.

Dalam hal ini, Fajar mengembangkan inovasi teknologi penangkapan ikan yang disebut Banoo, sebuah microbubble generator untuk budidaya ikan yang dapat menghasilkan gelembung udara 40 mikron dalam air dan meningkatkan oksigen terlarut dalam air hingga 10 ppm.

Apa pendapat Anda tentang artikel ini?

“Telah terbukti secara ilmiah bahwa peningkatan oksigen terlarut hingga 10 ppm dengan menggunakan teknologi Banoo dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil ikan bagi pembudidaya ikan di Indonesia hingga 78 persen lebih banyak dari aerator tambak yang ada di pasaran dan kesejahteraan pembudidaya ikan di Indonesia juga dapat meningkat, kata Fajar, Jumat, 6 Januari 2022.

Fajar menjelaskan, teknologi Banoo juga terintegrasi dengan Internet of Things kualitas air sensor yang membuat alat Banoo bekerja secara otomatis tergantung kualitas air di tambak atau tambak. Teknologi ini bekerja dengan sistem otomatis berdasarkan data kualitas air waktu sebenarnyadan ketika kadar oksigen terlarut yang rendah di dalam air dibaca oleh sensor kualitas air IoT, sensor memicu perangkat untuk menghasilkan gelembung oksigen berukuran mikron.

“Di sisi lain, jika kadar oksigen dalam air cukup tinggi, sensor memberi sinyal ke perangkat untuk berhenti bekerja. Fungsi dan sistem ini dimaksudkan untuk menghemat konsumsi listrik,” jelasnya dikutip dari laman UGM.

Ia menjelaskan, teknologi Banoo saat ini sedang dikembangkan lebih lanjut untuk terhubung ke smartphone melalui aplikasi sehingga para pembudidaya dan pembudidaya ikan di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, dapat mengetahui keadaan kualitas air tambak di lokasi manapun. Selain itu, di masa mendatang, di tengah potensi isu krisis energi dan masalah lingkungan di seluruh dunia, teknologi Banoo juga akan dikembangkan untuk menggunakan listrik dari panel surya sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Lahir dari keluarga petani miskin di Sragen, Fajar mengaku sangat termotivasi untuk mengembangkan teknologi Banoo. Ia yakin inovasi dan teknologi yang dikembangkannya bermanfaat bagi masyarakat kecil.

“Tidak pernah menyangka akan terpilih dan mendapatkan penghargaan sebagai 20 insinyur dan inovator muda terbaik dunia di James Dyson Award. Bangga tentunya,” ujarnya.

Penghargaan James Dyson memberikan penghargaan kepada para insinyur dan inovator dunia. Penghargaan James Dyson adalah inisiatif dari James Dyson.

Beliau adalah salah satu insinyur dan inovator ternama asal Inggris yang berhasil menciptakan berbagai inovasi dan teknologi yang menjadikannya salah satu insinyur dan inovator tersukses di Inggris bahkan dunia. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknologi Banoo, kunjungi laman Banoo di www.banoo.id atau akun Instagram Banoo di @banoo.id.

(CEU)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button