Alumni Dikti Bali mengingatkan untuk tidak memecah belah bangsa atas politik identitas - informasi
Politik

Alumni Dikti Bali mengingatkan untuk tidak memecah belah bangsa atas politik identitas

Badoeng– Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Bali mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk tidak terpecah belah karena politik identitas.

Hal itu diungkapkan Koordinator KAPT Bali Made Duarsa alias Dedu kepada peserta diskusi di Sanggar Kagama Bali di Jalan Raya Dalung, Sabtu (7/1/2022).

Diskusi yang diselenggarakan oleh Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bali ini mengangkat tema ‘Memperkuat Bersama Menjawab Tantangan Bangsa Kedepan’.

Dedu mengatakan, forum diskusi digelar untuk merekam aspirasi berbagai kelompok dan generasi di Bali untuk dititipkan kepada pemimpin masa depan.

Selain itu, pemilihan umum dan pemilihan presiden akan segera berlangsung, sehingga perlu menggali dan mengawal aspirasi yang sesuai dengan bangsa Indonesia yang majemuk dan majemuk.

Momentum pemilu 2024 menjadi ruang terbuka bagi berbagai aspirasi anak negeri untuk dimunculkan.

“Kami di Bali juga ingin memberikan warna itu. Terutama agar bangsa ini tetap bersatu dan keadilan sosial dapat terwujud,” tegasnya.

Ia menjelaskan, forum ini untuk merekam aspirasi terkait persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia dan Bali, serta kepemimpinan yang diharapkan ke depan.

Ia mengingatkan agar bangsa ini tidak terpecah belah, tetapi semua harus tetap bersatu dalam menjaga keberagaman dan pluralisme.

Jangan sampai bangsa ini terpecah belah karena politik identitas yang belum tentu dikejar, yang penting yang bisa menjaga keberagaman, bisa berdiri di atas keberagaman. Indonesia besar, memiliki suku, budaya, kepercayaan, dan pulau yang berbeda.

“Jangan terpencar-pencar,” ujar alumnus Teknik Mesin ITS Surabaya ini.

Dedu mengatakan peserta diskusi sengaja dihadirkan dari berbagai generasi. Dimulai dari angkatan 1980, 1990, 2000, 2010 dan sekarang angkatan 2020 agar bisa menyerap aspirasi semua generasi.

Hasil diskusi lintas generasi inilah yang nantinya akan disampaikan kepada para calon pemimpin bangsa.

Disinggung apakah forum ini terkait dengan dukungan terhadap calon presiden, Dedu mengatakan saat ini belum ada yang resmi menjadi calon presiden karena belum ada yang mendaftar ke KPU.

Pihaknya sedang menunggu siapa yang akan didaftarkan sebagai calon presiden ke KPU.

Mereka menginginkan calon presiden yang memiliki rekam jejak yang jelas, berdiri di atas pluralisme di Indonesia, yang dapat menginspirasi bangsa ini untuk lebih maju dan toleran, yang menjunjung tinggi karakter Indonesia.

“Dan kita harus bisa melanjutkan program Pak Jokowi,” katanya.

Di akhir diskusi, puluhan peserta menandatangani deklarasi Forum Lintas Generasi Bali Kebangsaan (FK BliGen).

Forum ini akan terus memantau aspirasi Bali terhadap pemimpin di Bali dan nasional. ***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button